Jakarta, Aktual.com – Syekh Yusri hafidzahullah Ta’ala wa ro’ah menjelaskan dalam pengajian kitab Bahjat Annufusnya bahwa memerangi hawa nafsu adalah sebelum memerangi musuh. Hawa nafsu adalah sesuatu yang pasti ada pada setiap diri seorang mukmin, sedangkan berperang melawan musuh adalah suatu kondisi yang terjadi pada saat tertentu, dan tidaklah wajib bagi setiap muslim kecuali pada keadaan tertentu.
Arti jihad menurut ahli tashawwuf terbagi menjadi dua macam, yaitu jihad kecil dan jihad besar. Yang dimaksud dengan jihad kecil yaitu jihad melawan musuh islam atau kafir harbi (yang memusuhi islam), atas dasar perintah sang khalifah umat islam dan pada masa serta strategi yang telah ditentukan.
Jihad adalah merupakan fikih umat, yang tidak bisa dilakukan oleh setiap orang yang menghendakinya tanpa adanya perintah dari khalifah.
Adapun yang kedua adalah yang dinamakan dengan jihad akbar, yaitu berjihad untuk memerangi hawa nafsu serta membersihkan hati dari segala sifat tercela, serta menghiasinya dengan sifatyang diridhaiNya. Para ahli tashawwuf mengatakan:
“ التخلية قبل التحلية”
Artinya “mengosongkan (dari sifat tercela) sebelum menghiasi (dengan sifat yang terpuji).”
Layaknya seorang petani yang ingin menanam padi di sawah, maka hendaklah membersihkan rumput-rumput yang ada di sawahnya sebelum menanaminya, dan juga selalu membersihkan rumput yang menganggu serta menjaganya dari hama ataupun segala serangan yang bisa merusak padinya tersebut, agar padi itu tumbuh dan selamat hingga masa panennya.
Artikel ini ditulis oleh:
Andy Abdul Hamid