Begitu juga dengan hati kita, yang selalu harus kita bersihkandan jaga dari sifat tercela, serta menghiasinya denga sifat terpuji, hingga kita bertemu dengan Allah Ta’ala dalam keadaan selamat.
Yaitu di hari dimana tidak ada seorang yang selamat, kecuali mereka orang-orang yang memiliki hati yang sehat, hati yang suci dari penyakit-penyakit hati ketika di dunia ini. Allah telah berfirman:
“يَوْمَ لا يَنْفَعُ مَالٌ وَلا بَنُون إِلا مَنْ أَتَى اللَّهَ بِقَلْبٍ سَلِيمٍَ”
Artinya: “Pada hari dimana harta dan anak tidaklahmemberikan kemanfaatan, kecuali orang yang datang kepada Allah dengan hati yang selamat “(QS. Assyu’ara:88/89).
Hal ini sebagaimana telah diriwayatkan, bahwa sepulang para sahabat RA dari peperangan melawan orang kafir, baginda Nabi SAW berkata kepada mereka, bahwa mereka telah pulang darijihad yang kecil menuju jihad yang besar. Dimana yang dimaksud dengan jihad yang besar adalah memerangi hawa nafsu yang ada di dalam dirinya.
Jihad kecil ataupun besar, haruslah sama-sama memiliki niatan yang benar, yaitu menjadikan agama Allah mulia, sebagaimana baginda Nabi SAW bersabda:
“مَنْ قَاتَلَ لِتَكُونَ كَلِمَةُ اللَّهِ هِىَ الْعُلْيَا فَهُوَفِى سَبِيلِ اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ”
Artinya: “Barang siapa yang berjihadagar agama Allah mulia, maka dirinya telah berperang di jalanAllah Azza wa Jalla”(HR. Bukhari). WallahuA’lam…..(bersambung).
Laporan: Abdullah Alyusriy
Artikel ini ditulis oleh:
Andy Abdul Hamid