Maulana Syekh Dr. Yusri Rusydi Sayyid Jabr al-Hasani berdoa bersama peserta usai acara Multaqo al-'Ilmi Wa Adz-Dzikr al Alami hari terakhir di Zawiyah Arraudhah, Jalan Tebet Barat, Jakarta Selatan, Sabtu (14/1/2018). Multaqo’ Ilmi wa Dzikr al Alami adalah rangkaian agenda Safari Dakwah Nasional Jilid II Syekh Yusri selama empat hari di Jakarta. AKTUAL/Tino Oktaviano

Jakarta, Aktual.com – Syekh Yusri menjelaskan dalam pengajian kitab shahih Bukharinya, bahwa yang membuat sesuatu itu cukup adalah keberkahannya, bukan jumlah ataupun kuantitas dari pada sesuatu tersebut.

Diantaranya adalah pada hal makanan, dimana imam Bukhari Ra meriwayatkan bahwa Baginda Nabi Saw bersabda:

” طَعَامُ الاِثْنَيْنِ كَافِى الثَّلاَثَةِ وَطَعَامُ الثَّلاَثَةِ كَافِى الأَرْبَعَةِ”

Artinya: “Makanan untuk dua orang cukup untuk tiga orang, dan makanan untuk tiga orang cukup untuk empat orang” (HR. Bukhari).

Syekh Yusri menambahkan, pada hakikatnya yang membuat kenyang adalah keberkahan yang telah Allah Swt berikan kepada seorang, bukan dari jumlah seberapa banyak makanan yang masuk ke dalam perut kita.

Inilah yang perlu diyakini oleh setiap muslim, bahwa Allah Swt-lah Dzat yang Maha member ta’tsir (efek) terhadap sesuatu, bukan hanya semata-mata dari sesuatu tersebut, karena Allah Swt-lah yang merupakan Al fa’il al haqiqi (Dzat yang melakukan segala sesuatu dalam segala hal).

“Kita hidup di alam hikmah, dimana Allah Swt menjadikan hubungan sebab akibat, dan dengan memperhatikan sebab akibat inilah Allah Swt memerintahkan kita untuk beribadah dengannya”, tegas syekh Yusri.

Alam dunia ini juga dinamakan dengan alam “mulk”, dimana Qudratullah (Sifat Kuasa Allah) terbungkus dalam hubungan sebab akibat, dimana Allah Ta’ala menjadikan makanan itu bisa mengenyangkan, air bisa menghilangkan rasa dahaga, obat bisa memberikan kesembuhan, dan semua itu adalah atas dasar kehendak Allah Ta’ala.

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid