Maulana Syekh Dr Yusri Rusydi Sayyid Jabr Al Hasani didampingi Khodimu Zawiyah Arraudhah KH Muhammad Danial Nafis dan jemaah melaksanakan Dzikir dan Sholawat usai acara Multaqo al-'Ilmi Wa Adz-Dzikr al Alami di Zawiyah Arraudhah, Jalan Tebet Barat, Jakarta Selatan, Kamis (11/1/2018). Hadroh Usbuiyah li Thariqati Shiddiqiyah Syadzilliyah ini dilaksanakan rutin setiap Kamis malam di Zawiyah Arraudhah. AKTUAL/Tino Oktaviano

Jakarta, Aktual.com – Para ulama tasawuf mengatakan, bahwa:

” الإعتماد على الأسباب كفر وترك الأسباب جهل”

Artinya: “Bergantung (bersandar) kepada sebab adalah sebuah kekufuran dan meninggalkan sebab adalah sebuah kebodohan”.
Dikatakan kafir oleh sebab orang yang bersandar kepada sebab itu meyakini bahwa sebab tersebut mampu memiliki kemampuan dengan sendirinya sehingga mampu keluar dari kehendak Allah Swt.

Api itu akan tetap bisa membakar meski Allah Swt tidak menghendakinya, sehingga dengan hal ini ia akan mengingkari mu’jizat Nabi Ibrahim As.

Sedangkan meninggalkan sebab dikatakan sebagai sebuah kebodohan, oleh sebab dirinya tidak mengetahui hikmah Allah di alam dunia ini, bahwa Allah Swt menjadikan hubungan sebab musabbab dalam segala hal.

Seorang yang menghendaki punya keturunan, maka ia haruslah menikah dengan seorang perempuan, tidak bisa tanpa melalui pernikahan ia akan mendapatkan seorang anak.

Berbeda dengan alam malakut (alam kun fa yakun), dimana Allah Swt tidak menjadikan hubungan sebab akibat di dalam ala mini. Alam ini juga dinamakan dengan alam qudrah, karena Sifat Qudrah Allah Swt-lah yang sangat nampak bekerja, tidak terbungkus oleh hukum sebab akibat.

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid