Jakarta, Aktual.com – Syekh Yusri hafidzahullah Ta’ala wa ra’ah dalam pengajian tafsirnya menjelaskan bahwa watak asli daripada manusia itu adalah sangatlah kikir dan bakhil. Sebagaimana telah disebutkan dalam firman Allah Ta’ala:
قُلْ لَوْ أَنْتُمْ تَمْلِكُونَ خَزَائِنَ رَحْمَةِ رَبِّي إِذًا لَأَمْسَكْتُمْ خَشْيَةَ الْإِنْفَاقِ ۚ وَكَانَ الْإِنْسَانُ قَتُورًا
Yang artinya ” Katakanlah wahai Muhammad: ” seandainya saja kalian memiliki gudang-gudang rahmat Tuhanku, maka niscaya kalian akan menahannya sebab tidak mau untuk menginfakkannya. Dan manusia itu sangatlah kikir”(QS. Al Isra: 100).
Syekh Yusri menegaskan bahwa manusia yang dimaksud pada ayat ini adalah manusia yang tidak beriman. Adapun orang-orang yang beriman, keimanan merekalah yang menjadikan dirinya mau untuk menginfakkan hartanya di jalan kebaikan, sehingga mereka menjadi orang-orang yang dermawan.
Seorang muslim mau untuk bersedekah dan menginfakkan hartanya, oleh karena mereka yakin bahwa Allah akan menggantinya dengan yang lebih baik. Sebagaimana janji Allah dalam firmanNya:
قُلْ إِنَّ رَبِّي يَبْسُطُ الرِّزْقَ لِمَن يَشَاء مِنْ عِبَادِهِ وَيَقْدِرُ لَهُ وَمَا أَنفَقْتُم مِّن شَيْءٍ فَهُوَ يُخْلِفُهُ وَهُوَ خَيْرُ الرَّازِقِينَ
Yang artinya: “Katakanlah wahai Muhammad: ” Sesungguhnya Tuhanku telah meluaskan rizki kepada mereka yang dikehendaki dari para hambaNya, dan menyempitkannya kepada mereka. Dan apa yang telah kalian nafkahkan dari rizki itu, maka Allah akan menggantinya. Dan Allah adalah sebaik-baik Dzat yang memberi rizki”(QS. Saba’: 39).
Artikel ini ditulis oleh:
Andy Abdul Hamid