Dan bahkan tidak hanya sekali, akan tetapi sampai enam kali, yaitu ketika baginda meminta keringanan untuk umatnya sesuai dengan nasehat dari nabi Musa AS. Pada mulanya Allah mewajibkan 50 waktu, hingga akhirnya menjadi 5 waktu dengan pahala 50 waktu atas dasar karunia Allah Swt.

Adapun dari segi tempat, shalat ini difardhukan ketika baginda berada pada tempat yang sangat mulia, tempat dimana tidak ada satupun makhluk Allah Swt menginjakkan kakinya di sana kecuali Baginda Nabi Saw, yaitu sebuah tempat yang dinamakan dengan sidrat al muntaha yang berada setelah bait al ma’mur yang merupakan kiblatnya para malaikat As.

Dinamakan sidrat almuntaha oleh sebab disinilah akhir dari pada ilmunya makhluk dari para malaikat yang pimpinannya adalah malaikat Jibril As.

Adapun ibadah-ibadah selain shalat diwajibkan ketika baginda berada di bumi dan tidak dalam keadaan berkhitab langsung (maqam ru’yah) kepada Allah Ta’ala.

Maka tidak heran sekiranya, bahwa ibadah ini adalah merupakan cara beribadah yang paling dekat dari seorang hamba kepada Tuhannya. Wallahu A’lam…bersambung.

Laporan: Abdullah Alyusriy

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid