Baginda Saw pun memberikan bajunya sebagai kain kafannya, sebagai balas budi kepada Abdullah bin Ubayy, oleh sebab dirinya memberikan bajunya kepada paman Nabi Sidna Abbas Ra ketika menjadi tawanan perang badar.
Oleh sebab tidak ada baju yang pas kecuali bajunya, sehingga Abdullah berkenan memberikannya. Merupakan sunnah Baginda Saw, adalah membalas budi seseorang, meski kepada orang yang tidak seiman sekali pun, jelas Syekh Yusri.
Baginda Saw tidak ingin berhutang budi kepada seseorang, karena baginda Saw adalah pemilik alyad al ulya (pemilik tangan di atas), dimana semua alam semesta berhutang budi kepada Baginda Saw, dan Baginda Saw tidak berhutang budi sedikit pun kepada alam semesta ini, tambah Syekh Yusri.
Hal ini sebagaimana sabda Baginda Saw:
” وَمَنْ صَنَعَ إِلَيْكُمْ مَعْرُوفًا فَكَافِئُوهُ فَإِنْ لَمْ تَجِدُوا مَا تُكَافِئُونَهُ فَادْعُوا لَهُ حَتَّى تَرَوْا أَنَّكُمْ قَدْ كَافَأْتُمُوهُ ”
Artinya: “Dan barang siapa yang berbuat kebaikan untukmu, maka balaslah. Maka apabila kamu tidak memiliki sesuatu untuk membalasnya, maka doakanlah dirinya, hingga mereka tahu bahwa kalian telah membalasnya (dengan doa kalian). (HR. Abu Dawud). Wallahu A’lam.
Laporan: Abdullah Alyusriy
Artikel ini ditulis oleh:
Andy Abdul Hamid