Syekh Yusri mengomentari tentang ucapan perawi yang berkata: ” Sebagai bukti bahwa Baginda Nabi Saw membenarkan terhadap ucapan pendeta “, bahwa ini adalah pemahaman perawi terhadap makna tertawanya Sang Baginda Saw.
Dimana makna dari tertawanya baginda adalah menunjukkan keheranan baginda terhadap pendeta yahudi, bagaimana dirinya itu menjadikan Allah Swt itu seperti jisim, sehingga memiliki tangan dan jari-jari.
Ini adalah merupakan keyakinan orang-orang yahudi, yang menjadikan Tuhan itu seperti makhluknya, menisbatkan kepada DzatNya sifat tidak sempurna, seperti lelah, tidak menepati janji, dan menempat pada sebuah tempat.
Pemahaman ini dikuatkan dengan sikap baginda, yaitu membalas ucapan yahudi itu dan menutup perkataannya dengan membacakan ayat tersebut, yaitu ayat yang menceritakan tentang bagaimana orang-orang yahudi tidak memuliakan Allah Swt, dan inilah kebiasaan mereka. Ayat ini adalah sebagai balasan terhadap apa yang telah diucapkan orang yahudi. Wallahu A’lam.
Artikel ini ditulis oleh:
Andy Abdul Hamid