Hadits diatas menimbulkan kerancauan bagi dirinya, oleh sebab adanya firman Allah yang berbunyi “فَسَوْفَ يُحَاسَبُ حِسَابًا يَسِيرًا ”yang artinya “ maka dirinya akan dihisab dengan hisab yang mudah”(QS. Al Inshiqaq:8).
Pada hadits baginda Nabi diatas, adalah menyatakan secara umum bahwa semua orang yang dihisab (dihitung amal perbuatannya di hari kiamat) akan disiksa, sedangkan Al Qur’an mengatakan bahwa orang-orang yang menerima buku catatan amal perbuatannya akan mengambil dengan tangan kanannya maka mereka akan dihisab dengan hisab yang ringan.
Secara dzahirnya, hadits dan ayat ini bertentangan, sehingga membuat sayyidah Aisyah RA bertanya kepada baginda Nabi SAW. Lalu bagindapun berkata:
“إِنَّمَا ذَلِكَ الْعَرْضُ وَلَكِنْ مَنْ نُوقِشَ الْحِسَابَ يَهْلِكْ”
Artinya: “Sesungguhnya hal itu (hisab yang mudah)adalah amal yang dipertontonkan (dihadapan para makhlukAllah), akan tetapi orang yang dihisab secara teliti maka akanhancur “(HR. Bukhari).
Baginda Nabi SAW mentafsiri hisabyang mudah dengan dipertontonkannya amal perbuatan seorang hamba dihadapan makhluk Allah Ta’ala, yang mana merupakan salah satu dari bentuk hisab di hari kiamat nanti. Sifat ini adalah merupakan sunnah baginda Nabi SAW, yang mana bagindamengakuinya. Wallahu A’lam
Laporan: Abdullah Alyusriy
Artikel ini ditulis oleh:
Andy Abdul Hamid