Maulana Syekh Yusri Rusydi Jabr Al Hasani dalam acara pembacaan kitab amin al-I'lam bi anna attasawwuf min syariat al-islam karangan syekh Abdullah Siddiq al-Ghumari di Majelis Zawiyah Arraudah, Tebet, Jakarta Selatan, Sabtu (28/1/2017). AKTUAL/Tino Oktaviano
Maulana Syekh Yusri Rusydi Jabr Al Hasani dalam acara pembacaan kitab amin al-I'lam bi anna attasawwuf min syariat al-islam karangan syekh Abdullah Siddiq al-Ghumari di Majelis Zawiyah Arraudah, Tebet, Jakarta Selatan, Sabtu (28/1/2017). AKTUAL/Tino Oktaviano

Jakarta, Aktual.com – Syekh Yusri hafdzahullah Ta’ala wa ro’ah dalam pengajian Bahjat Annufusnya menjelaskan bahwa dalam setiap nafas yang behembus, hendaklah kita menjaga niat agar senantiasa beramal karena Allah semata.

Sebagaimana Imam Bukhari RA meriwayatkan, bahwa seorang badui bertanya kepada Rasulullah SAW tentang bagaimanakan berjihad di jalan Allah, maka baginda pun menjawab:

“مَنْ قَاتَلَ لِتَكُونَ كَلِمَةُ اللَّهِ هِىَ الْعُلْيَا فَهُوَ فِى سَبِيلِاللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ ”

Artinya: “Barang siapa yang berjihad agar agama Allah mulia, maka dia sesungguhnya berjihad di jalanAllah ‘Azza wa Jalla”(HR. Bukhari).

Imam Abu Jamrah RA mengomentari hadits di atas, bahwaseorang hamba memiliki beberapa tingkatan niat dalam beramal. Yang pertama adalah niat yang paling tinggi derajatnya, yaitu berperang melawan musuh islam karena Allah Ta’ala semata, dari awal azam hingga melakukannya, sebagaimana pada hadits ini.

Yang kedua, adalah berperang atas dasar motivasi yang telah disebutkan di dalam hadits, seperti karena balas dendam, atau fanatik terhadap sukunya dan bangsanya, akan tetapi ketika hendak menjalankannya, dirinya memperbaiki niat karena Allah Ta’ala. Maka yang dianggap adalah niatan yang kedua, dan niatan yang awal tidaklah merusak niatan yang terakhir.

Yang ketiga, adalah karena salah satu motivasi di atas bersamaan karena Allah Ta’ala. Niat yang seperti ini tidaklah akan diterima oleh Allah Ta’ala, sebagaimana baginda Nabi SAW bersabda dalam hadits qudsinya:

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid