Memang benar kita bersama dengan Baginda Ali Ra, akan tetapi kita juga harus menjaga hati dan lesan kita dari rasa ghil (dengki) dan menghujat kepada Muawiyah Ra, karena bagaimanapun dirinya adalah sorang muslim, yang memiliki hak untuk dihormati harga dirinya, ditambah lagi kedudukan beliau sebagai sahabat Baginda Nabi Saw.
Baginda Nabi Saw telah bersabda:
” كُلُّ الْمُسْلِمِ عَلَى الْمُسْلِمِ حَرَامٌ دَمُهُ وَمَالُهُ وَعِرْضُهُ”
Artinya: “Setiap muslim bagi muslim lainnya adalah haram darah, harta dan harga dirinya ” (HR. Bukhari).
Syekh Yusri menambahkan, apabila Alqur’an saja telah mengajarkan kepada kita untuk tidak dengki kepada orang orang-orang yang beriman dalam ayatnya:
” وَالَّذِينَ جَاءُوا مِنْ بَعْدِهِمْ يَقُولُونَ رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا وَلإِخْوَانِنَا الَّذِينَ سَبَقُونَا بِالإِيمَانِ وَلا تَجْعَلْ فِي قُلُوبِنَا غِلا لِلَّذِينَ آمَنُوا رَبَّنَا إِنَّكَ رَءُوفٌ رَحِيمٌ ”
Artinya: “Dan orang-orang yang datang setelah mereka (para kaum muhajirin dan kaum anshar) berkata: ” wahai Tuhan kami, ampunilah kami dan orang-orang yang telah mendahului kami dengan keimanan, dan janganlah Engkau jadikan dalam hati kami ini rasa dengki kepada orang-orang yang beriman, wahai Tuhan kami, sesungguhnya Engkua adalah Dzat yang Maha Menyayangi lagi Maha Mengasihi”(QS. Al Hasyr: 10), apalagi kalau dengkinya terhadap salah satu sahabat Baginda Nabi Saw.
Tentunya hal ini sangatlah jauh dari pada ajaran AlQur’an. Wallahu A’lam….bersambung.
Laporan: Abdullah Alyusriy
Artikel ini ditulis oleh:
Andy Abdul Hamid