Maulana Syekh Yusri Rusydi Jabr Al Hasani dalam acara pembacaan kitab amin al-I'lam bi anna attasawwuf min syariat al-islam karangan syekh Abdullah Siddiq al-Ghumari di Majelis Zawiyah Arraudah, Tebet, Jakarta Selatan, Sabtu (28/1/2017). AKTUAL/Tino Oktaviano
Maulana Syekh Yusri Rusydi Jabr Al Hasani dalam acara pembacaan kitab amin al-I'lam bi anna attasawwuf min syariat al-islam karangan syekh Abdullah Siddiq al-Ghumari di Majelis Zawiyah Arraudah, Tebet, Jakarta Selatan, Sabtu (28/1/2017). AKTUAL/Tino Oktaviano

Jakarta, Aktual.com – Syekh Yusri hafidzahullah Ta’ala wa ro’ah dalam pengajian kitab Bahjat Annufusnya menjelaskan, bahwa nilai seseorang di dunia ini adalah bergantung kepada sejauh mana dirinya dalam menyempurnakan pekerjaan atau profesinya (profesionalisme).

Hal ini sebagaimana dikatakan oleh ahli hikmah “ قِيْمَةُ الْمَرْءِ فِيْمَا يُتْقِنُهُ” yang artinya “nilai seseorang ada pada sesuatu yang ia sempurnakan“.

Maka ketika seorang yang sakit hendak berobat kepada seorang dokter, sedangkan dia memiliki dua pilihan, yang satu dokter islam akan tetapi kurang ahli dan yang satunya dokter non muslim akan tetapi lebih ahli dalam bidangnya, maka hendaknya memilih dokter yang lebih profesional.

Dan islam pun tidak melarang untuk bermu’amalah dengan non muslim, sebagaimana bagida Nabi SAW menyewakan tanah khaibar kepada bangsa Yahudi dengan bayaran separuh dari hasilnya. Bahkan baginda pun menggadaikan baju perangnya kepada seorang Yahudi untuk mendapatkan pinjaman sekantong gandum ketika akhir hayatnya.

Adapun nilai seseorang di akhirat nanti adalah bergantung kepada apa yang telah dirinya ikhlaskan dari amal ketaatannya. Keikhlasan adalah sesuatu yang dihasilkan dari nilai ketaqwaan yang ada dalam hatinya. Maka dari itulah Allah berfirman:

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid