Orang kafir juga merupakan atsar dari pada Sifat dan fi’l (perbuatan) Allah Ta’ala, seperti halnya Sifat Al Mudzil yang artinya adalah Dzat yang Menghinakan.

Sebagaimana seorang muslim adalah atsar dari Sifat Al Mu’iz yang berarti Dzat yang Memuliakan, yang keduanya tersebut harus kita muliakan oleh karena sama-sama merupakan atsar dari Sifat dan Nama Allah yang baik.

Allah Ta’ala sendiri yang telah memuliakan semua anak Adam AS, dan kitapun diperintahkan untuk berakhlak dengan akhlak keTuhanan. Adanya orang kafir adalah menunjukkan dan menunjukkan kita kepada Allah sebagai Dzat yang Al Qahhar yang artinya Maha Memaksa, menjadikan adanya keimanan dan kekafiran di muka bumi ini.

Kekafiran adalah ayat akan kebesaran Sifat Kuasa Allah, serta kehendak Allah yang diatas segalanya. Allah telah berfirman:

“وَلَوْ شَاءَ اللَّهُ لَجَعَلَكُمْ أُمَّةً وَاحِدَةً وَلَكِنْ يُضِلُّ مَنْ يَشَاءُ وَيَهْدِي مَنْ يَشَاءُ وَلَتُسْأَلُنَّ عَمَّا كُنْتُمْ تَعْمَلُونَ ”

Artinya: “Dan apabila Allah menghendaki maka Allah jadikan kalian sebagai umat yang satu, akan tetapi Allah akan menyesatkan orang yang Ia kehendaki, dan memberikan hidayah kepada siapa yang Ia kehendaki, dan sesungguhnya kalian akan ditanya tentang apa yang telah kalian lakukan “(QS. An Nahl:93).

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid