Seperti baginda Nabi menceritakan tentang umat-umat terdahulu, kisah para Nabi-Nabi, serta apa saja yang akan terjadi sebelum hari kiamat itu datang.

Mereka mencukupkan diridengan sejenisnya, munculnya penyimpangan-penyimpangan fitrah manusia dan hilangnya rasa malu pada diri mereka.

Banyak sekali orang-orang dari bangsa barat yang tidak mengenal siapa bapak mereka, dikarenakan hubungan bebas yang tidak terikat dengan peraturan pernikahan yang sah.

Baginda Nabi SAW selalu mengawali khutbahnya dengan awal surat An Nisa:

” يَأَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالا كَثِيرًا وَنِسَاءً وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي تَسَاءَلُونَ بِهِوَالأَرْحَامَ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا”

Artinya: “Wahai manusia, bertakwalah kalian kepada Tuhan kalian yang telah menciptakan kalian dari jiwa yang satu (Nabi Adam AS), dan Dia ciptakan darinya pasangannya, dan Dia menyebarkan dari keduanya itu laki-laki dan perempuan yang banyak. Dan bertaqwalah kalian kepada Allah Dzat yang denganNya kalian saling meminta (hak antara yang satu dengan yang lainnya), dan bertaqwalah kalian akan hubungan rahim (untuk tidak memutusnya), karena sesungguhnya Allah adalah Dzat yang Maha mengetahui dan Maha mengawasi atas kalian”(QS. An Nisa:1).

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid