Maulana Syekh Yusri Rusydi Jabr Al Hasani dalam acara pembacaan kitab amin al-I'lam bi anna attasawwuf min syariat al-islam karangan syekh Abdullah Siddiq al-Ghumari di Majelis Zawiyah Arraudah, Tebet, Jakarta Selatan, Sabtu (28/1/2017). AKTUAL/Tino Oktaviano
Maulana Syekh Yusri Rusydi Jabr Al Hasani dalam acara pembacaan kitab amin al-I'lam bi anna attasawwuf min syariat al-islam karangan syekh Abdullah Siddiq al-Ghumari di Majelis Zawiyah Arraudah, Tebet, Jakarta Selatan, Sabtu (28/1/2017). AKTUAL/Tino Oktaviano

Jakarta, Aktual.com – Syekh Yusri hafidzahullahu Ta’ala wa ro’ah menjelaskan bahwa sebelum memerangi musuh Allah, perangilah terlebih dahulu hawa nafsu kita. Perangilah hawa nafsu kita dari cinta kepada dunia, sehingga tidak menjadikannya di dalam hati, akan tetapi di tangan kita.

Hati kita tidaklah bisa untuk menyandingkan Allah dan makhluknya, karena Allah adalah Dzat yang Maha Esa yang tidak ada sekutu bagiNya. Perangilah hawa nafsu kita, agar ketika kita berbuat baik, maka diri ini melupakan dan tidak pernah menyebutnya, sebagaimana peribahasa Mesir berkata:

“ اِعْمَلِ اْلَخَيْرَ وَارْمِ فِى الْبَحْرِ”

Artinya“ berbuatlah kebaikan, lalu lemparlah ke dalam lautan“, tambahSyekh Yusri.

Perangilah hawa nafsu untuk membenci ahli maksiat atas kemaksiatannya bukan orangnya, karena sesungguhnya kita berkewajiban untuk menasehatinya. Maka dari itulah kita hendaknya membenci kemaksiatan bukan membeci ahli maksiat, agar kita bisa memberikan nasehat dengan penuh cinta, sehinggana sehat kita bisa diterimanya.

Sesuatu yang keluar dari hati, maka akan sampai pula kepadahati. Sebanyak apapun maksiat seorang mukmin, maka wajib kita kasihi. Sebagaimana sabda baginda Nabi SAW:

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid