Hal ini membuat sang anak terkadang mereka mengabaikan ibunya, dan cenderung tidak mentaati kata-katanya.

Atas dasar inilah, Baginda Nabi Saw menyebutkan ibu di urutan pertama dan mengulangnya sebanyak tiga kali, sebagai pengingat untuk mereka para bangsa arab dan juga seluruh umatnya, bahwa hak ibu untuk ditaati adalah sama seperti hak ayah, tidak ada yang lebih utama diantara keduanya.

“Islam mengajak untuk merubah sesuatu yang menjadi kebiasaan mereka pada zaman jahiliyah dalam mendahulukan hak ayah dan mengabaikan hak ibu, menuju kepada persamaan hak antara keduanya,” pungkas syekh Yusri. Wallahu A’lam.

Laporan: Abdullah Alyusriy

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid