Lalu mereka menjawab: ” tidak wahai baginda, ia tidak mungkin mampu untuk melempar anaknya ke api “. Kemudian Baginda Nabi Saw berkata: ” لَلَّهُ أَرْحَمُ بِعِبَادِهِ مِنْ هَذِهِ بِوَلَدِهَا ” yang artinya: ” Sesungguhnya sifat kasih sayang Allah Swt kepada hambaNya lebih dari kasih sayang perempuan ini kepada anaknya “.

Segala rahmat bentuk kasih sayang yang kita lihat di alam mulk (dunia) ini adalah semuanya berasal dari 1% dari rahmat Allah Swt yang terpancar melalui Baginda Nabi Saw, karena Allah Swt merupakan rahmat Allah Swt untuk hambaNya.

Allah Ta’ala telah berfirman:

(وَمَا أَرْسَلْنَاكَ إِلا رَحْمَةً لِلْعَالَمِينَ)

Artinya: “Dan tidaklah Kami utus engkau wahai Muhammad kecuali sebagai rahmat bagi seluruh alam semesta ” (QS. Al Anbia: 107).

Sebagaimana Baginda Nabi Saw menyebut dirinya sebagai nabi pembawa rahmat dalam sabdanya:

” أَنَا مُحَمَّدٌ وَأَحْمَدُ وَالْمُقَفِّى وَالْحَاشِرُ وَنَبِىُّ التَّوْبَةِ وَنَبِىُّ الرَّحْمَةِ ”

Artinya: “Aku adalah Muhammad, Ahmad, Muqaffi (yang menjadi akhir para nabi), Hasyir (semua makhluk akan dikumpulkan di bawah kakinya di hari kiamat), nabiyuttaubat, dan nabiyurrahmah (nabi pembawa kasih sayang) “(HR. Muslim).

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid