Pengasuh Masjid dan Madrasah Arraudhah KH Asyari Tafsir berbincang dengan Maulana Syekh Yusri Rusydi Jabr Al Hasani saat mengikuti acara Majelis Ijazah Shalawat, Tahlil dan HaflahMaulid Akbar Nabi Muhammad SAW di Masjid Arraudhah, Desa Tambakasri, Tangkil, Tajinan, Malang, Jawa Timur, Jumat (27/1/2017). Dalam kesempatan tersebut, Syekh Yusri menjelaskan secara rinci Shalawat Yusriah, dimana Shalawat tersebut merupakan ilham yang beliau dapatkan saat melaksanakan ibadah umroh pada tahun 1432 H. AKTUAL/Tino Oktaviano
Maulana Syekh Yusri Rusydi Jabr Al Hasani menyampaikan sambutan didampingi Pengasuh Masjid dan Madrasah Arraudhah KH Asyari Tafsir saat mengikuti acara Majelis Ijazah Shalawat, Tahlil dan HaflahMaulid Akbar Nabi Muhammad SAW di Masjid Arraudhah, Desa Tambakasri, Tangkil, Tajinan, Malang, Jawa Timur, Jumat (27/1/2017). Dalam kesempatan tersebut, Syekh Yusri menjelaskan secara rinci Shalawat Yusriah, dimana Shalawat tersebut merupakan ilham yang beliau dapatkan saat melaksanakan ibadah umroh pada tahun 1432 H. AKTUAL/Tino Oktaviano

Jakarta, Aktual.com – Syekh Yusri hafidzahullah Ta’ala wa ro’ah dalam khutbah Jum’atnya menjelaskan bahwa para Ahlu al bait adalah merupakan uswah suri tauladan dalam kesabaran dalam menghadapi musibah. Diantara mereka adalah Sayyidah Zainab RA, putri dari Sayyiduna Ali RA dan Sayyidah Fathimah Az Zahra Ra.

Dari hasil pernikahan Sayyiduna Ali RA dan Sayyidah Fathimah RA, Allah mengkaruniakan kepada mereka lima orang anak. Mereka adalah Hasan, Husain, Muhassin yang meninggal ketika kecil, Zainab dan Ummi Kultsum Radhiyallahu ‘anhum.

Sayyidah Zainab RA adalah merupakan salah satu symbol kesabaran bagi umat baginda Nabi SAW terhadap musibah yang telah menimpanya. Semua macam bilahi di dunia ini telah ia rasakan, sehingga Allah meninggikan nama dan mengangkat derajatnya .

Sayyidah Zainab RA telah dilahirkan pada tahun 5H, dan merasakan kepahitan ditinggal sang kakek ketika masih kecil, kemudian disusul oleh ibunda tercinta enam bulan setelahnya.

Beliau juga menyaksikan sang ayah, kedua kakaknya dan 120 dari keluarga serta kerabatnya dibunuh di depan matanya. Beliau tetap tabah dan sabar menghadapi semua ini dengan keteguhan imannya yang diwarisinya dari ayah dan ibunya, sehingga beliau dijuluki dengan Umm Al mashaib (Ibunya para musibah) oleh karena beratnya musibah yang menimpa dirinya.

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid