Ini adalah merupakan budaya bangsa yahudi, yang ingin merusak image, bahwa hari jum’at yang harusnya adalah merupakan hari yang penuh dengan keberkahan, akan tetapi mereka jadikan sebagai hari kesialan.

Bangsa Arab dahulu menganggap, bahwa burung hantu adalah symbol kemalangan, sehingga ketika melihat atau mendengar suaranya, maka dia akan menyangka bahwa salah satu keluarganya akan meninggal, atau akan terjadi musibah menimpanya.

Mereka menganggap, bahwa burung hantu adalah merupakan arwah penasaran dari orang yang meninggal dengan dibunuh dan tidak dibalaskan dendamnya.

Baginda Nabi Saw datang dan membuang pemahaman yang mengandung makna suudzan (berburuk sangka) kepada Allah Ta’ala, yang seharusnya seorang hamba selalu berhusnudzan kepadaNya.

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid