Maulana Syekh Yusri Rusydi Jabr Al Hasani dalam acara pembacaan kitab amin al-I'lam bi anna attasawwuf min syariat al-islam karangan syekh Abdullah Siddiq al-Ghumari di Majelis Zawiyah Arraudah, Tebet, Jakarta Selatan, Sabtu (28/1/2017). AKTUAL/Tino Oktaviano
Maulana Syekh Yusri Rusydi Jabr Al Hasani dalam acara pembacaan kitab amin al-I'lam bi anna attasawwuf min syariat al-islam karangan syekh Abdullah Siddiq al-Ghumari di Majelis Zawiyah Arraudah, Tebet, Jakarta Selatan, Sabtu (28/1/2017). AKTUAL/Tino Oktaviano

Jakarta, Aktual.com – Syekh Yusri menambahkan bahwa dalil adanya siksa kubur juga ada disebutkan dalam Al Qur’an, yaitu firman Allah:

“النَّارُ يُعْرَضُونَ عَلَيْهَا غُدُوًّا وَعَشِيًّا وَيَوْمَ تَقُومُ السَّاعَةُ أَدْخِلُوا آلَ فِرْعَوْنَ أَشَدَّ الْعَذَابِ”

Artinya: “Disajikan untuk mereka api neraka pada pagi dan sore hari, dan ketika hari kiamat nanti masukkanlah orang-orang Fir’aun itu ke dalam siksa yang amat pedih “(QS. Ghafir:46).

Pada ayat di atas disebutkan, bahwa siksa hari kiamat nanti adalah bukan siksa yang diberikan kepada Fir’aun bersama orang-orangnya sebelum kiamat itu terjadi. Sehingga para ulama mentafsirinya dengan siksa kubur, sebagaimana ditafsiri dengan hadits-hadits yang menyebutkan adanya siksa kubur.

Sebagaimana dalam ayat lain disebutkan:

“وَلَنُذِيقَنَّهُمْ مِنَ الْعَذَابِ الأَدْنَى دُونَ الْعَذَابِ الأَكْبَرِ لَعَلَّهُمْ يَرْجِعُونَ”

Artinya: “Dan akan Kami biarkan mereka untuk merasakan dari siksa yang ringan dibawah siksa yang besar agar mereka kembali “(QS. As Sajdah :21).

Syekh Yusri mengatakan bahwa siksa ringan yang dimaksud pada ayat ini adalah diantaranya siksa kubur, sebagaimana disebutkan oleh Imam Mujahid RA. Siksa kubur adalah berbeda dengan fitnah kubur, tambah Syekh Yusri.

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid