Baginda tidaklah mengajarkan kepada umatnya untuk meminta perlindungan dari sesuatu auham (sesuatu yang tidak ada pada hakekatnya). Apabila siksa kubur itu memang tidak ada, maka baginda tidak akan meminta perlindungan darinya, dan baginda tidak pernah mengajarkan kepada umatnya suatu perkara yang tidak ada manfaatnya.
Hal ini dikuatkan oleh hadits yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari RA, bahwa suatu hari ada dua orang perempuan tua dari bangsa Yahudi bertamu kepada sayydiah Aisyah RA, kemudian mereka berkata bahwa ahli kubur disiksa di kuburan mereka, kemudian sayyidah Aisyahpun tidak membenarkannya, oleh karena kebiasaan orang Yahudi yang terkenal hobi berbohong dengan merubah kitab suci dan membunuh para Nabinya.
Hingga akhirnya sayyidah Aisyah RA bertanya kepada baginda Nabi SAW untuk meyakinkannya, kemudian baginda Nabi berkata:
“صَدَقَتَا إِنَّهُمْ يُعَذَّبُونَ عَذَابًا تَسْمَعُهُ الْبَهَائِمُ كُلُّهَا”
Artinya: “Mereka berdua benar,ahli kubur disiksa yang mana siksaan ini didengarkan oleh semua hewan “(HR. Bukhari).
Kemudian sayyidah Aisyahpun berkata bahwa baginda Nabi SAW tidak pernah meninggalkan doa berlindung dari siksa kubur dalam solatnya. Wallahu A’lam…bersambung
Laporan: Abdullah Alyusriy
Artikel ini ditulis oleh:
Andy Abdul Hamid