Maulana Syekh Dr Yusri Rusydi Sayyid Jabr Al Hasani membacakan risalah karya Abu Fadhl Al Arif Billah Suekh Abdullah bib Shidiq Al Ghumari RA di Zawiyah Arraudhah, Jalan Tebet Barat, Jakarta Selatan, Kamis (11/1/2018). Acara yang berlangsung dari 11 hingga 14 Januari ini akan membahas tiga risalah diantaranya Husnu at-Talatthuf fi Bayani Wujubi Suluki at-Tasawwuf, Irsyadu at-Tholibi an-Najibi lla ma fi al-Maulidi an-Nabiwiyyo min al-Akadzibi, An-Nafhatu al-Ilahiyyah fi as-Sholati ala Khoyri al-Bariyyah dan Syarah as-Sholawat al-Yusriyyah wa Asmaul Husna karya Maulana Syekh Yusri Rusydi Sayyid Jabr al-Hasani Hafidzahullah. AKTUAL/Tino Oktaviano

Jakarta, AKtual.com – Syekh Yusri hafidzahullah Ta’ala menjelaskan dalam pengajian kitab Bukharinya, bahwa amaliah pemahaman umat adalah lebih kuat dari pada pemahaman minoritas dari sebagian ulama.

Imam Bukhari Ra meriwayatkan, bahwa suatu ketika Baginda Nabi Saw melewati tembok kota Madinah, lalu Baginda Nabi Saw mendengarkan suara dua orang laki-laki yang sedang disiksa di dalam kuburnya, kemudian Baginda Nabi Saw berkata kepada para sahabatnya:

“يُعَذَّبَانِ وَمَا يُعَذَّبَانِ فِى كَبِيرَةٍ وَإِنَّهُ لَكَبِيرٌ كَانَ أَحَدُهُمَا لاَ يَسْتَتِرُ مِنَ الْبَوْلِ وَكَانَ الآخَرُ يَمْشِى بِالنَّمِيمَةِ ”

Artinya: “Mereka berdua sedang disiksa, dan tidaklah keduanya disiksa oleh sebab sesuatu yang besar, dan sesungguhnya hal itu adalah besar. Salah satu diantara mereka tidak menutupi dari kencingnya, dan yang lain adalah suka mengadu domba “. (HR. Bukhari).

Lalu Baginda Nabi Saw meminta untuk diambilkan dahan pohon, lalu membelahnya menjadi dua, dan diletakan pada kedua kuburan tersebut, lalu Baginda Nabi Saw berkata:

” لَعَلَّهُ يُخَفَّفُ عَنْهُمَا مَا لَمْ يَيْبَسَا ”

Artinya: “Semoga saja dahan pohon itu mampu meringankan dari (siksa) mereka berdua selagi belum kering “. (HR. Bukhari).

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid