Maulana Syekh Dr. Yusri Rusydi Sayyid Jabr al-Hasani memberikan cinderamata berupa kitab Awrad Thoriqah Yusriah Shiddiqiah Syadziliah dan beberapa kitab terbitan Zawiyah Arraudhah kepada Ketua Jam'iyyah Ahlith Thariqah Al-Mu' tabarah An-Nahdliyyah (JATMAN) Maulana Al-Habib Muhammad Luthfi bin Ali bin Yahya saat bertemu sebelum Muktamar JATMAN XII di Pekalongan, Jawa Tengah, Minggu (14/1/2018) malam. Muktamar JATMAN ke XII di Pekalongan akan kedatangan puluhan ribu ulama dari nusantara dan dunia, juga akan kehadiran Presiden RI dan sejumlah Menteri kabinet kerja. Kabar kepastian hadirnya orang nomor satu di Republik Indonesia untuk membuka acara muktamar. AKTUAL/Tino Oktaviano

Jakarta, Aktual.com – Syekh Yusri hafidzahullah Ta’ala dalam pengajian kitab Bukharinya menjelaskan bahwa diantara hal yang membuat Baginda Nabi Saw tertawa adalah kesempurnaan keridhaan baginda atas kemudahan dalam agama islam ini.

Tertawa adalah merupakan sebuah ekpresi yang menunjukkan keridhaan seseorang terhadap apa yang ia saksikan.

Imam Bukhari Ra meriwayatkan, bahwa suatu ketika datang seorang sahabat kepada Baginda Nabi Saw dan berkata: “Aku hancur wahai Baginda!, aku telah berhubungan badan dengan isteriku di (siang hari) bulan ramadhan “.

Sebagaimana diketahui, berhubungan badan di siang hari pada bulan ramadhan adalah perkara yang diharamkan, dan bagi yang melakukannya maka ia harus membayar salah satu dari kaffarahnya secara berurutan, yaitu dengan memerdekakan budak, puasa dua bulan secara bersambung terus menerus, ataupun memberikan makanan kepada enam puluh orang miskin.

Ketiga kaffarah ini adalah merupakan opsi dalam menebus kesalahannya, dimana seseorang tidak boleh mengambil opsi yang terakhir, selagi ia mampu untuk melakukan opsi yang pertama atau yang kedua.

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid