Jakarta, Aktual.com – Syekh Yusri hafidzahullah Ta’ala wa ra’ah dalam dalam pengajian tafsirnya menjelaskan bahwa sangatlah jauh berbeda antara umat islam dan umat kristiani dalam hal bermu’amalah dengan Allah Ta’ala.
Diantaranya adalah dalam hal dosa yang telah dilakukan oleh seseorang. Menurut akidah umat islam, seseorang tidaklah akan dituntut atas dosa yang telah dilakukan oleh orang lain, sebagaimana Allah berfirman:
” تِلْكَ أُمَّةٌ قَدْ خَلَتْ لَهَا مَا كَسَبَتْ وَلَكُمْ مَا كَسَبْتُمْ وَلا تُسْأَلُونَ عَمَّا كَانُوا يَعْمَلُونَ ”
Artinya: “Mereka adalahumat-umat yang telah terlewat. Bagi mereka, (balasan) semua amal yang telah mereka perbuat, dan bagi kalian (balasan amal yang kalian perbuat. Dan sesungguhnya kalian tidak akan pernah ditanya (diminta pertanggungjawaban) terhadap apa-apa telah mereka perbuat” (QS. Al Baqarah: 134).
Anda tidak akan diminta pertanggungjawaban atas dosa yang dilakukan oleh orang tua, kakek, atau orang-orang yang telah mendahului anda dari para keluarga dan juga anak-anak anda, kecuali apa bila anda yang menunjukkan ataupun menyuruh mereka untuk melakukannya. Allah telah berfirman:
Artikel ini ditulis oleh:
Andy Abdul Hamid