Tentunya janji dan ancaman ini cukuplah menjadi motivasi bagi seorang mukmin untuk selalu menyambung tali persaudaraannya, dan tidak memutusnya.

Karena menyambung tali persaudaraan, maka berarti ia telah sampai dan sambung kepada Allah Swt, sedangkan memutus tali persaudaraan berarti memutuskan hubungan dengan Allah Swt.

Bagi seorang mukmin, tujuan yang paling utama dalam meniti jalan Allah Swt di dunia ini adalah sampai kepada Allah Swt, sebagaimana Allah Ta’ala berfirman:

(وَأَنَّ إِلَى رَبِّكَ الْمُنْتَهَى)

Artinya: “Dan sesungguhnya kepada Tuhanmulah kesudahannya (segala sesuatu) “.(QS. An Najm: 42). Dan salah satu caranya adalah dengan menyambung tali silaturrahmi.

Dalam hadits lain Baginda Nabi Saw bersabda: ” sesungguhnya rahim itu adalah cabang dari Allah Dzat yang Maha Pengasih, lalu Allah berkata: ” barang siapa yang menyambungmu maka aku akan menyambungnya, dan barang siapa yang memutusmu maka aku akan memutusnya “. (HR. Bukhari). ”

“Diputus oleh Allah, berarti diputus dari rahmatNya “, pungkas syekh Yusri. Wallahu A’lam.

Laporan: Abdullah Alyusriy

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid