Jakarta, Aktual.com — Pemberontak Suriah menembakkan sekitar 1.000 roket, mortir, dan peluru buatan di dua kota Syiah terkepung di Propinsi Idlib, kata kelompok pemantau pada Senin (10/8).

Melansir laman AFP, Senin (10/8), Kelompok Pengamat Hak Asasi Manusia Suriah mengatakan terdapat laporan korban tewas dan terluka dalam ledakan besar di Fuaa dan Kafraya, yang dimulai pada Minggu (9/8) malam, tetapi tidak ada kepastian lanjutan terkait korban tersebut.

Fuaa dan Kafraya dijadikan pemerintah Suriah sebagai pos terakhir di baratlaut, Provinsi Idlib, namun sebagian besar wilayah tersebut telah dikuasai Kubu Al-Nusra, yang terkait Al Qaida.

Persekutuan dikenal sebagai “Tentara Penakluk”, yang memulai serangan terhadap desa tersebut pada 15 Juli, mengatakan itu pembalasan atas serangan pemerintah di Zabadani, benteng terakhir pemberontak di sepanjang perbatasan Suriah dengan Libanon.

Dikatakannya, serangan itu akan “memberi anda rasa di utara dari apa yang kami telah cicipi di Zabadani”.

Al-Nusra dan banyak sekutu garis keras lainnya menganggap bahwa muslim Syiah akan menjadi sesat.

Di tempat lain, Kelompok Observasi Suriah dan media negara melaporkan kematian warga dalam baku tembak di wilayah yang dikuasai pemerintah di Kota Aleppo, Suriah Utara.

Kelompok itu mengatakan empat orang tewas, termasuk dua anak sedangkan 20 lainnya terluka dalam baku tembak tersebut.

Media pemerintah menyebutkan tiga korban tewas di kota yang telah terbagi antara pemerintah yang mengontrol wilayah barat dan pemberontak di wilayah timur sejak pertempuran meletus di Aleppo pada pertengahan 2012.

Lebih dari 240.000 orang tewas di Suriah sejak konflik yang dimulai dengan demonstrasi anti-pemerintah pada Maret 2011.

Artikel ini ditulis oleh: