Ikan hiu hasil tangkapan nelayan yang akan dilelang di tempat Pelelangan Ikan Karangsong, Indramayu, Jawa Barat, Sabtu (25/10). Meski sudah ada larangan penangkapan hiu jenis martil, perdagangan sirip hiu masih dilakukan nelayan karena minimnya sosialisasi. ANTARA FOTO/Dedhez Anggara/pd/15.

Jakarta, Aktual.com — Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi Maluku telah menargetkan jumlah produksi ikan di wilayahnya sebanyak 700.000 ton pada tahun 2016.

“Jumlah produksi tahun ini sudah mencapai 500 ribu ton, kami berharap bisa menambah 200 ribu ton lagi sehingga bisa mencapai target 700 ribu ton pada tahun depan,” kata Kepala DKP Maluku Romelus Far Far di Ambon, Minggu (13/12).

Dia mengatakan, peningkatan jumlah produksi ikan yang ditargetkan, akan lebih banyak diandalkan pada sektor perikanan tangkap sebanyak 150 ribu ton, dan 50 ribu ton lainnya melalui proses pembudidayaan oleh nelayan lokal.

Guna mencapai target tersebut, DKP akan mebagikan alat tangkap pole and line (pancing gandar), purse seine (pukat cincin), trolling (pancing tonda), memberi long-line (rawai) dan gillnet (jaring insang) kepada para nelayan. Sedangkan benih untuk budidaya ikan akan disediakan oleh Balai Perikanan Budidaya Laut Ambon.

“Untuk pembudidayaan lebih kepada jenis-jenis ikan yang memang sudah lazim, seperti kerapu dan kakap, semua masyarakat pesisir akan dibagikan kerambah jaring apung agar mereka bisa memproduksinya,” katanya.

Dalam membuat target tersebut, kata Romelus lagi, pihaknya juga memperhitungkan ketersediaan populasi ikan di tiga Wilayah Pengelolaan Perikanan (WPP), yakni WPP 715 (Laut Seram dan sekitarnya), WPP 714 (Laut Banda) dan WPP 718 (Laut Arafura) yang dapat dieksploitasi untuk batas tangkapan lestari.

Selain itu, pengadaan pendukung produksi juga telah direncanakan untuk segera disiapkan, seperti cold storage dan pabrik es balok ADF di berbagai gugus pulau.

“Desain besar dari target ini dimaksudkan untuk nelayan sebagai pembudidaya dan pengolah, mereka sendiri yang mengerjakannya, pemerintah hanya menyiapkan fasilitasnya, termasuk investor sebagai pasar besar,” katanya.

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Wisnu