Medan, Aktual.co — Meski akhirnya tak mendapatkan jatah dalam kabinet pemerintahan pimpinan Jokowi-JK, tokoh Muhammadiyah di Sumatera Utara mengaku tak merasa kecewa. Muhammadiyah menganggap itu hal yang biasa saja.
“Tapi saya fikir, bagi Muhammadiyah meski tidak ada ditempatkan sebagai menteri, cukup memahami itu adalah hal yang wajar-wajar saja. Sebagai tokoh Muhammadiyah, saya memakluminya,” ujar Wakil Ketua DPW Muhammadiyah Sumut, Sarwo Edi kepada Aktual.co di Medan, Jumat (31/10).
Menurut Sarwo, meski tak dapat jatah, Muhammadiyah sebagai ormas yang telah dewasa tidak akan menjadi oposisi maupun menyatu di dalam pemerintahan.
“Saya kira tidak (oposisi), Muhammadiyah itu sebagai organisasi yang posisinya bagaikan air yang bisa merembes kemana-mana. Jadi tidak ada istilah Muhammadiyah itu jadi oposisi atau nyatu (koalisi) dengan pemerintahan. Karena Muhammadiyah merupakan lembaga yang sudah ada sebelum Indonesia merdeka,” katanya.
Namun, Sarwo mengingatkan, jika dalam kebijakan pemerintahan nantinya ditemukan adanya kebijakan yang dianggap salah, Muhammadiyah akan siap memberikan konsep membetulkan.
“Netral aktif, sehingga kalau ada yang tidak berkenan, kita akan memberikan konsep-konsep membetulkan yang positif,” kata dia.