Menpora Imam Nahrawi melambaikan tangan ketika berjalan menuju ruang jumpa pers untuk mengumumkan nama-nama yang tergabung dalam tim transisi PSSI di Gedung Kemenpora, Jakarta, Jumat (8/5) malam. Tim Transisi yang bertugas mengambilalih hak dan kewenangan PSSI tersebut beranggotakan sejumlah orang diantaranya Walikota Surakarta F.X. Rudyatmo, Walikota Bandung Ridwan Kamil, tokoh sepakbola Ricky Yacob, mantan pimpinan KPK Bibit Samad Riyanto dan mantan Gubernur BI Darmin Nasution. ANTARA FOTO/Widodo S. Jusuf/ama/15.

Jakarta, Aktual.com – Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Imam Nahrawi, tak mau patuhi lembaga hukum Indonesia. Pasalnya, menteri asal PKB itu, tetap meminta kepada Tim Transisi untuk menggelar Kongres Luar Biasa.

KLB ini bertujuan untuk mencari pengurus baru dari federasi sepakbola Indonesia (PSSI), karena menurutnya, kepengurusan PSSI yang ada saat ini tidak sah. Hal ini karena, Menpora menerbitkan Surat Keputusan pembekuan PSSI sehari menjelang KLB di Surabaya, Jawa Timur.

“Saya minta Tim Transisi mengelar Kongres Luar Biasa untuk menentukan kepengurusan PSSI baru,” kata Menpora di Jakarta, Kamis (1/10).

Permintaan Menpora untuk menggelar KLB ini, demi untuk melegalkan rencana kompetisi yang akan digelar oleh pihaknya.

“Setelah KLB baru kompetisi dimulai,” kata pria kelahiran Bangkalan Madura itu.

Seperti diketahui, Menpora membekukan PSSI melalui surat bernomor 0137/2015, yang ditandatangani langsung oleh Menpora pada 17 April 2015.

Namun, surat pembekuan tersebut, statusnya ditangguhkan oleh Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Jakarta, setelah PSSI melakukan gugatan terhadap surat tersebut.

Selain penagguhan SK pembekuan itu, PTUN dalam putusannya juga menyebutkan bahwa, tidak mengakui adanya Tim Transisi yang mengambilalih kepengurusan PSSI.

Artikel ini ditulis oleh: