Presiden Joko Widodo (kanan) menerima cendera mata yang serahkan Delegasi Federation Internationale de Football Assosiation (FIFA) dan The Asian Football Confederation (AFC) Mariano Araneta (kedua kanan), Abdullah Ibni Sultan Ahmad Shah (kiri) serta Kozo Tashima (kedua kiri) seusai pertemuan membahas masalah persepakbolaan Indonesia di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (2/11). Presiden memutuskan membuat tim khusus yang akan menjadi mediator antara pemerintah dengan FIFA untuk mencari jalan keluar atas kisruh sepak bola di Indonesia. ANTARA FOTO/Yudhi Mahatma/kye/15

Jakarta, Aktual.com — Presiden RI, Joko Widodo menyampaikan ketidakpuasannya terhadap PSSI terkait pengelolaan sepakbola Indonesia. Hal itu disampaikan Presiden Jokowi saat bertemu delegasi FIFA dan AFC di Istana Presiden, pada Senin (2/10) siang tadi.

“Tadi Bapak Presiden menyampaikan kepada delegasi FIFA dan AFC bahwa kami tidak puas dengan reputasi dan performance dari PSSI,” ujar Kepala Staf Presiden, Teten Masduki, kepada wartawan.

Oleh sebab itu, Presiden ingin melakukan reformasi terhadap pengelolaan sepakbola di Tanah Air. Hingga akhirnya, dia tidak melarang Kemenpora mengeluarkan SK Pembekuaan terhadap PSSI.

“Agar sepakbola kita bisa berprestasi di ajang internasional. Tetapi sayangnya PSSI kurang merespons baik inisiatif itu. Karena itu Presiden memahami bahwa kenapa Pak Menpora melakukan pembekuan PSSI,” jelas Teten.

Presiden, kata Teten, akan membentuk tim kecil untuk menyelesaikan permasalahan sepakbola Indonesia. Tim tersebut nantinya juga akan melakukan komunikasi dengan FIFA maupun AFC.

“Saya kira FIFA memahami kebutuhan Indonesia untuk melakukan reformasi dan saya kira beberapa hal juga sama dengan keinginan FIFA. Dan disepakati Presiden akan membentuk satu tim kecil untuk mencari solusi terbaik antara Pemerintah Indonesia dan FIFA mengenai PSSI,” urainya menutup pembicaraan.

Artikel ini ditulis oleh: