Monitor penunjuk tarif bunga deposito yang dipajang di salah satu sudut Kantor BNI Pusat, Jakarta, Senin (26/7). Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia (BI) memutuskan menahan suku bunga acuan BI (BI Rate) sebesar 6,5 persen, hal tersebut berpengaruh pada penurunan suku bunga perbankan, baik suku bunga deposito maupun suku bunga kredit. ANTARA FOTO/Yudhi Mahatma/foc/16.

Jakarta, aktual.com – Perusahaan pengelola dana pensiun PT Taspen (Persero) kembali melakukan inovasi investasi dan layanan pada 2017. Inovasi tersebut dikatakan untuk lebih meningkatkan kinerja perusahaan.

Direktur Utama Taspen, Iqbal Latanro menjelaskan inovasi investasi yang dia maksud lebih menitikberatkan pada penempatan portofolio yang memberi imbal hasil (yield) lebih baik dengan pengelolaan risiko yang lebih terukur.

“Kami akan mengurangi porsi penempatan dana di deposito bank seiring dengan semakin menurunnya tingkat bunga,” kata Iqbal secara tertulis, Senin (1/5).

Selanjutnya, dana yang semula di deposito sekitar 25 persen dari total portofolio akan diredistribusi ke surat utang negara (SUN) dan reksadana, sehingga porsinya hanya sekitar 15 persen. Dengan demikian penempatan pada SUN dan reksadana meningkat 10 persen yang berumber dari pengalihan di deposito.

Selain redistribusi portofolio, perusahaan juga sedang menyelesaikan valuasi dan finalisasi untuk membangun tower Menara Taspen yang sebelumnya bernama gedung Artha Loka. Rencana pembangunan tersebut seiring dengan selesainya masalah hukum status properti tersebut dan kini sertifikatnya diterbitkan atas nama PT Taspen.

“Kami akan membangun gedung office building (perkantoran-red) di lokasi yang sangat strategis ini,” kata Iqbal.

Artikel ini ditulis oleh:

Reporter: Dadangsah Dapunta
Editor: Eka