Kapolri Jenderal Pol Badrodin Haiti memberikan keterangan pers tentang perkembangan kasus teroris Sarinah di Mabes Polri, Jakarta, Sabtu (16/1). Polri menyatakan telah menangkap 12 orang yang terkait dengan serangan tersebut, termasuk penerima dana dari kelompok ISIS. ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/nz/16.

Jakarta, Aktual.com — Polri menggelar rapat pimpinan (Rapim) Tahun 2016 yang diikuti seluruh jajaran yang terdiri dari pejabat utama Mabes Polri dan Kapolda seluruh Indonesia di auditorium Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK), Selasa (26/1).

‎Kapolri Jenderal Badrodin Haiti dalam Rapim kali ini memberikan penekanan dalam penegakkan‎ hukum terkait kasus terorisme dan pemberantasan peredaran narkoba.

“Dalam menegakkan hukum kita masih menghadapi tantangan yang cukup besar. Yaitu ancaman terorisme dan pengedar narkoba,” kata Badrodin.

Menurut Badrodin, penindakan tindak pidana terorisme dan peredaran narkoba harus ditingkatkan. Baru-baru ini dua kasus besar itu sangat menyita perhatian publik.

“Kita manfaatkan momentum ini untuk bekerja lebih keras lagi dalam berantas narkoba dan teroris,” ucap mantan Kabaharkam dan Wakapolri itu.

Kemudian kedepannya, lanjut dia, yang menjadi ancaman gangguan ketertiban masyarakat yang harus diamankan oleh Polri adalah masalah intoleransi. Hal itu harus menjadi perhatian khusus, sebab selama ini kata dia Polri hanya bisa mencegah terjadinya kekerasan namun tidak bisa menyelesaikan sampai ke akar masalahnya.

“Ancaman berikutnya adalah intoleransi. Kita seringkali hanya bisa mencegah terjadi kekerasan saja, tapi akar masalah tidak terselesaikan. Hal ini menjadi tantangan ke depan, mudah-mudahan Indonesia tak terpengaruh dengan konflik-konflik seperti di Timur Tengah,” terang Kapolri.

Badrodin berharap masalah intoleransi yang nantinya bisa menjadi gunung es bisa diselesaikan sampai ke akar permasalahannya oleh semua pihak, termasuk pemuka-pemuka agama.

“Itu persoalan yang cukup pelik. Kita harapkan ini bisa dinetralisir oleh tokoh-tokoh agama,” demikian Kapolri jebolan Akpol 1982 itu.

Artikel ini ditulis oleh: