Para pekerja sedang mengerjakan jalur perakitan di Pabrik Cerdas Global Lotus di Wuhan, Provinsi Hubei. (Xinhua/ Xiao Yijiu)
Para pekerja sedang mengerjakan jalur perakitan di Pabrik Cerdas Global Lotus di Wuhan, Provinsi Hubei. (Xinhua/ Xiao Yijiu)

Jakarta, aktual.com – Huangshi, kota industri di China tengah, menunjukkan bahwa pandangan tentang industri pertambangan yang kotor, padat karya, dan berbahaya bisa berubah drastis dengan teknologi canggih. Di Tambang Besi Daye (Daye Iron Mine) di kota tersebut, penambangan telah mengalami revolusi menggunakan mesin nirawak, teknologi pemantauan jarak jauh, dan sistem koordinasi cerdas.

Yuan Jianjun, seorang penambang dari tambang ini, duduk di pusat komando yang luas, mengenakan setelan jas biru dan kaos putih. Matanya terpaku pada layar-layar yang menampilkan gambar langsung dari mesin-mesin tambang bawah tanah dan data waktu nyata dari sensor yang tertanam di tambang dan alat-alat tersebut.

Dalam masa lalu, Yuan harus melakukan pekerjaannya di tengah kebisingan mesin dan debu ketika bekerja di bawah tanah. Namun, kondisi berubah menjadi lebih baik pada 2021 dengan pengenalan teknologi canggih. Setelah menjalani pelatihan, Yuan melanjutkan karier sebagai pekerja “kerah putih” yang mengendalikan mesin dari jarak jauh.

“Dahulu itu adalah pekerjaan yang menantang, baik secara fisik maupun mental,” kenang Yuan.

China telah meningkatkan pengawasan atas keselamatan kerja di industri pertambangan, dan penggunaan teknologi canggih menjadi bagian dari upaya itu.
China telah meningkatkan pengawasan atas keselamatan kerja di industri pertambangan, dan penggunaan teknologi canggih menjadi bagian dari upaya itu.

Penggunaan teknologi cerdas di tambang ini telah meningkatkan efisiensi tenaga kerja lebih dari 50 persen, sekaligus meningkatkan tingkat produksi. Lokasi Tambang Besi Daye kini memiliki mesin-mesin yang dikendalikan dari jarak jauh, mengumpulkan mineral dari lingkungan yang mirip kantor.

Tambang Besi Daye pernah menjadi tambang terbuka terbesar di Asia, namun sumber daya alamnya mulai habis pada 2009 setelah puluhan tahun eksploitasi. Dalam upaya merevitalisasi industri pertambangan, transformasi digital diadopsi oleh tambang ini untuk merampingkan proses kerja dan memberikan wawasan data yang lebih besar untuk mendukung keputusan strategis.

Transformasi digital juga telah diadopsi oleh provinsi-provinsi kaya mineral lainnya seperti Shanxi dan Shandong. Dukungan teknologi telah membantu mengurangi intensitas tenaga kerja dan meningkatkan keselamatan, menciptakan lingkungan kerja yang lebih aman dan lebih sehat bagi pekerja tambang seperti Yuan.

“Pekerjaan ini menjadi lebih layak,” tutur Yuan. Transformasi teknologi ini membuktikan bahwa industri pertambangan bisa menjadi lebih cerdas, aman, dan berkelanjutan dengan pemanfaatan teknologi yang tepat.

Artikel ini ditulis oleh: