Yogyakarta, Aktual.com — Kota Yogyakarta selama ini dikenal dengan makanan khasnya gudeg yang sering dijadikan oleh-oleh. Tapi kota itu juga memiliki oleh-oleh khas yang lain, yaitu bakpia pathuk.

Makanan berbentuk bulat dengan aneka rasa tersebut selama ini juga banyak diburu masyarakat jika berada di Yogyakarta.

Bakpia merupakan makanan yang terbuat dari campuran kacang hijau dengan gula, yang dibungkus dengan tepung, lalu dipanggang. Istilah bakpia sendiri adalah berasal dari dialek Hokkian, yaitu dari kata ‘bak’ yang berarti daging dan ‘pia’ yang berarti kue, yang secara harfiah berarti roti berisikan daging.

Di beberapa daerah di Indonesia, makanan yang terasa legit ini dikenal dengan nama pia atau kue pia.

Bakpia termasuk salah satu makanan yang populer dari keluarga Tionghoa. Mengingat masyarakat Yogyakarta mayoritas beragama Islam, pada perkembangannya, isi bakpia yang semula daging babi pun diubah menjadi kacang hijau.

Lezatnya rasa bakpia menjadikan kue ini menjadi salah satu favorit para wisatawan yang berkunjung ke Yogyakarta. Bakpia bisa didapatkan di toko bakpia atau toko yang menjual oleh-oleh khas Yogyakarta.

Makanan khas Yogyakarta yang terbuat dari tepung diisi bumbu kacang hijau ini banyak dijumpai di semua toko oleh-oleh di kota pariwisata ini. Di dalam perkembangannya, bakpia memiliki beragam rasa, tak hanya kacang hijau. Kini, Anda dapat membeli bakpia dengan varian rasa seperti cokelat, keju, nanas, kumbu hijau, dan kumbu hitam. Bahkan ada beberapa gerai yang menyajikan bakpia dengan isian ketela ungu juga.

Banyak yang bertanya-tanya mengapa ada kata pathuk? Ternyata pathuk adalah nama kampung tempat sentra produksi bakpia yang terletak di pusat Kota Yogyakarta dan di situ terdapat belasan hingga puluhan produsen bakpia dengan berbagai merek.

Kampung ini, yang terletak di Kelurahan Ngampilan, Kecamatan Ngampilan, memang sebagian besar masyarakatnya memproduksi bakpia. Bakpia telah menjadi produksi rumah tangga di hampir semua rukun warga (RW) di kampung ini.

Pembuat bakpia tersebar di empat RW yaitu RW 4,5,7, dan 8 dan setidaknya terdapat seratusan merek bakpia yang ada di kampung ini.

Untuk lebih gampangnya, merek bakpia Pathuk sendiri selama ini sebagian besar berupa angka seperti 25, 75, 100, dan 125. Angka ini diambil dari nomor rumah yang memproduksi bakpia itu sendiri.

Selain bakpia yang menggunakan label berupa angka, ada pilihan bakpia dengan merek lain seperti Bakpia Kurnia Sari yang juga lumayan terkenal di Yogya. Bakpia Kurnia Sari ini dapat Anda jumpai di gerainya yang terletak di Jalan Glagahsari dan Ruko Permai daerah Pogung Lor (daerah ring road dekat Jalan Kaliurang). Bakpia, merupakan oleh-oleh wajib bagi Anda yang berkunjung di Kota Jogja.

Satu kotak bakpia rasa kacang ijo isi 20 dibandrol dengan harga Rp25.000 per kotak, dengan catatan jika Anda menggunakan jasa agen perjalanan, jasa becak, maupun andong. Tapi jika membawa kendaraan sendiri biasanya hanya dibandrol dengan harga Rp22.000 per kotak.

Untuk itu disarankan apabila masyarakat datang ke Yogyakarta membawa kendaraan sendiri, ada baiknya bisa langsung datang ke Kampung Pathuk yang terletak di Jalan KS Tubun.

“Kalau yang tak tahu di mana lokasinya, tanya saja sama siapa saja warga Yogyakarta. Pasti mereka tahu dan akan menunjukkan arahnya,” kata Sarjito, seorang juru parkir yang berada di lokasi itu.

Menurutnya, toko bakpia yang ada di Kampung Pathuk buka setiap hari mulai pukul 06.00-23.30 WIB dan pembeli bisa membeli bakpia langsung dari oven sehingga masih segar serta hangat dan dijamin kualitasnya.

Pada hari libur sekolah, katanya, pembeli yang datang ke lokasi ini sangat banyak sehingga terjadi kemacetan karena banyak mobil dan mini bis membawa wisatawan parkir di halaman rumah pabrik bakpia serta pinggir jalan.

Soal sulitnya mendapat parkir dibenarkan seorang warga Yogyakarta Yusuf Asfan. Menurutnya pembeli yang ingin berkunjung ke Pathuk mengeluhkan sulitnya areal parkir untuk bus besar sehingga calon pembeli seringkali harus berjalan kaki cukup jauh untuk ke kampung sentra bakpia ini.

“Memang jalanan sepanjang wilayah itu menjadi macet, sehingga saya akan berupaya menghindari jalan itu saat musim liburan tiba,” katanya.

Kalaupun memang terpaksa harus lewat situ atau ingin membeli bakpia, katanya, dia menyarankan lebih baik mengghunakan sepeda motor agar tidak terlalu kena macet.

Dia yang merupakan warga asli Yogyakarta mengatakan, bakpia memang cocok untuk dijadikan oleh-oleh. Selain harganya yang tak terlalu mahal, daya tahan makanan itu juga cukup lama sehingga tak cepat basi.

Selain itu, katanya, produsen saat ini juga makin variatif dalam memberikan cita rasa sehingga tidak hanya rasa kacang hijau melulu.

Masyarakat yang hendak membeli oleh-oleh di toko yang menjual bakpia, bisa juga membeli aneka jenis makanan lainnya seperti ampiang, semprong, kacang dan mete goreng, rempeyek, hingga bajigur.

Keunikan saat membeli bakpia di Kampung Pathuk adalah pengunjung bisa melihat langsung proses pembuatan bakpia, mulai dari proses memberi isian hingga proses pemanggangan dengan tungku bakar hingga pengepakan ke dalam kotak karton.

Artikel ini ditulis oleh: