Yaman, Aktual.com – Tentara pemerintah Yaman dibantu pasukan dari negara Teluk berhasil menguasai dan mengamankan Kota al-Mokha di pesisir Laut Merah. Penaklukan itu dianggap mampu membuka jalan bagi tentara untuk turut menguasai wilayah utama pelabuhan, Kota Hodeidah.

Seperti yang dikutip dari laman kantor berita Uni Emirat Arab (UAE) WAM, pasukan pendukung Presiden Yaman Abd-Rabbu Mansour Hadi telah bertempur selama beberapa minggu untuk mengambil alih kota kecil tersebut.

Kota itu sempat menjadi pelabuhan utama distribusi ekspor kopi dari pemberontak Houthi yang didukung Iran. Namun aktivitas di kota terhenti sejak diduduki Houthi sejak awal 2015.

Keberhasilan pasukan Yaman terjadi di tengah tingginya ketegangan antara Amerika Serikat dan Iran, khususnya sejak Donald Trump terpilih sebagai Presiden AS Januari lalu.

Sejumlah pejabat AS pekan lalu mengatakan, pihaknya akan menempatkan kapal perusak Angkatan Laut, USS Cole untuk berpatroli di lepas pantai Yaman. Aksi itu ditujukan untuk menjaga perairan sekitar dari serangan Houthi.

Koalisi militer pimpinan Arab Saudi mulai terlibat dalam perang saudara di Yaman Maret 2015 lalu. Kelompok itu berupaya memulihkan kembali jabatan Hadi yang saat ini terasing dari ibukota Yaman, Sanaa akibat pemberontakan Houthi.

Houthi saat ini bergabung dengan tentara yang setia ke mantan presiden Ali Abdullah Saleh. WAM memberitakan, sekelompok pejuang yang menamakan diri “Yemeni Resistance” menyerang kota dari arah selatan, timur, dan utara.

“Sementara itu, aliansi militer pimpinan Arab Saudi turut menempatkan pasukan darat, udara, dan dinas rahasianya untuk menguasai al-Mokha,” kata WAM.

Kantor berita itu menambahkan, banyak pejuang Houthi yang tewas terbunuh atau dipenjara. Penduduk kota mengonfirmasi bahwa kota telah dikuasai pasukan pemerintah, tetapi mereka tak mengetahui jumlah korban tewas.

Buntu Kantor berita milik Houthi, Saba mengatakan, serangan udara dari koalisi militer Arab Saudi menghancurkan sebuah pasar di al-Mokha hingga menewaskan banyak warga serta merusak pertokoan.

Meski demikian, Saba tidak memberitakan kota itu telah diambil alih pasukan pemerintah Yaman. Pasukan pemerintah saat ini telah menguasai banyak wilayah pesisir Laut Merah dari kawasan strategis Selat Bab al-Mandab sampai ke Kota al-Mokha.

Pendudukan itu dianggap akan memudahkan tentara menguasai Kota Hodeidah, sekitar 185 kilometer utara al-Mokha. Hodeidah adalah kota pelabuhan utama yang menampung produk impor untuk Yaman, negara berpenduduk 26 juta jiwa.

Negara di Teluk Arab khawatir, Houthi telah menjadi “alat perang” rival mereka, Iran. Namun tuduhan itu disangkal oleh pemerintah Iran.

Koalisi militer dan tentara pendukung Hadi mengatakan, serangan ditujukan untuk melindungi Bab al-Mandeb, selat yang menjadi jalur pengiriman minyak sebesar empat juta barel ke Eropa, Amerika Serikat, dan Asia.

Meski tentara pemerintah di selatan dan timur telah menguasai banyak wilayah Yaman, Hadi masih menghadapi banyak masalah pemberontakan dari milisi, pegaris keras, dan suku adat setempat.

Misalnya saja, Houthi, kelompok itu telah menguasai sebagian besar pusat kota di Yaman Barat Daya, salah satunya Sanaa. Setidaknya 10 ribu warga tewas akibat konflik Yaman. Perang saudara turut menyebabkan krisis kemanusiaan di negara miskin Semenanjung Arab itu.[Ant]

Artikel ini ditulis oleh:

Reporter: Antara
Editor: Andy Abdul Hamid