Surabaya, Aktual.com – RSUD dr Soetomo Surabaya, terdapat dua pasien DBD yang meninggal selama Januari 2016 dengan 25 pasien yang dirawat intensif. Dua pasien tersebut juga termasuk pasien anak-anak.

“Mayoritas pasien DBD yang dirawat di RSUD dr Soetomo datang dalam kondisi gawat maupun pasien rujukan dari rumah sakit lainnya,” kata Kepala Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUD dr Soetomo, dr Urip Murtedjo SpB-KL.

Ia menjelaskan setiap harinya ada tiga pasien yang dilarikan berdasarkan rujukan. “Setiap orang harus waspada, apalagi anak-anak, meskipun gejala panasnya hanya sehari,” tuturnya.

Senada dengan itu, Koordinator Unit Perawatan dan Penyakit Infeksi (UPIPI) RSUD dr Soetomo, Erwin Astha Triyono SpPD, menambahkan penyakit DBD bisa sembuh sendiri dengan waktu tujuh hari jika diketahui sejak dini, namun masyarakat masih belum memahaminya.

Untuk mencegah adanya penyakit DBD, pemerintah mencanangkan program gerakan satu juta juru pemantau jentik (jumatik) yang artinya dalam setiap satu rumah, yang menjadi juru pemantau jentik adalah anggota keluarga itu sendiri.

Artikel ini ditulis oleh:

Reporter: Antara