Jakarta, Aktual.co — Pengamat politik Rusmin Effendy mengatakan, proses seleksi calon Direktur Utama Pertamina yang dilakukan oleh Menterian BUMN Rini Soemarno, yang bekerjasama dengan perusahaan manajemen konsultan atau PT. Daya Dimensi Indonesia, berbau kolusi, nepotisme dan praktik jual beli jabatan.
Maka dari itu, dirinya menuntut ketegasan dari Presiden Joko Widodo untuk membatalkan proses fit and proper test yang saat ini sedang dilakukan oleh Rini Soemarno.
Bahkan dirinya menyebut jika apa yang dilakukan Rini Soemarno dalam pergantian beberapa direksi BUMN menyalahi ketentuan, dan sarat praktik jual beli jabatan seperti penunjukan Menteri ESDM.
Menurut Rusmin, dari beberapa nama kandidat dirut Pertamina yang beredar di publik saat ini sudah mengarah kepada satu nama, yakni bekas Dirut Telkom Rinaldi Firmansyah, yang kabarnya diendorse Wapres Jusuf Kalla, Sofyan Djalil, dan Rini Soemarno.
“Kalau hal ini benar, inilah awal petaka bagi kehancuran bangsa karena posisi-posisi strategis sudah dikuasai para mafia migas. Padahal, tidak satupun dari nama-nama yang beredar memiliki pengalaman soal migas,” kata dia di Jakarta, Kamis (13/11).
Presiden Jokowi, kata dia, sebaiknya bersikap tegas dan menganulir kembali semua seleksi direksi BUMN yang dilakukan Rini Soemarno yang ditengarai punya agenda khusus demi kepentingan kelompoknya.
“Termasuk PDIP yang paling bertanggung jawab karena penujukkan Rini mendapat ‘back-up’ politik PDIP.”
Artikel ini ditulis oleh: