Isu import tiang pancang dari Malaysia untuk infrastruktur yang dilakukan PT Waskita Karya. Tbk. (ilustrasi/aktual.com)

Pekanbaru, Aktual.com – Pengamat pekerjaan infrastruktur dari Universitas Andalas, Benny Dwika Leonanda mengatakan 14 kali kecelakaan kerja pembangunan infrastruktur setahun terakhir di tanah air terjadi sebagai akibat dari kelalaian manusia.

“Kecelakaan tersebut seharusnya tidak terjadi, jika setiap pekerjan konstruksi bisa diprediksi dari awal, mulai dari tahap perencanaan, pembangunan, sampai dengan pengoperasian,” kata Benny Dwika Leonanda, yang dihubungi dari Pekanbaru, Rabu (21/2).

Pendapat demikian disampaikannya terkait kondisi rancang bangun sejumlah infrastruktur apakah sudah sesuai aturan, penyelidikan terhadap sejumlah kasus kecelakaan yang terjadi, penerapan sistem Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3), peran BPJS Ketenagakerjaan dalam menangani korban kecelakaan pembangunan infrastruktur.

Menurut Beni setiap kegagalan konstruksi jelas mengakibatkan kerugian waktu, material, finansial, korban luka, dan bahkan korban jiwa yang cukup banyak.

Kerugian tersebut, katanya, tentunya akan ditanggung oleh semua pihak yang terkait dengan pembangunan konstruksi mulai dari pemilik, perusahaan konstruksi, pekerja, penyandang dana, pemerintah bahkan masyarakat.

Artikel ini ditulis oleh:

Reporter: Antara