Jakarta, Aktual.com – Solidaritas untuk Pergerakan Aktifis Indonesia (Suropati) menuding aksi teror di kawasan MH Thamrin, Jakarta Pusat, 14 Januari lalu, bukan ulah ISIS.
“Tapi (otaknya) ada di sini,” ujar orator demo Suropati, saat berunjukrasa di depan Istana Wakil Presiden, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Senin (18/1).
Baginya, teror tersebut tak terlepas dari peran Amerika Serikat. Sebab kejadiannya bersamaan dengan batas akhir divestasi saham perusahaan asal Negeri Paman Sam, PT Freeport di Indonesia.
Isi kesepakatan divestasi sahamnya, “Dari 100 persen, kita cuma dapat 11 persen. Artinya, Indonesia sudah tidak ada harga dirinya,” ujar di orator.
Pendapat senada juga disampaikan Presidium Suropati, Aditia Iskandar. Menurut dia, teror di Thamrin merupakan ulah AS untuk alihkan isu divestasi saham Freeport saja. Yang membuat dia beranggapan demikian, lantaran aksi teror tidak dilakukan dengan sistematis.
“Teror tidak serius, semua berantakan menurut saya,” ujar dia.
Apalagi, kata dia, berdasarkan informasi yang diterimanya, aparat sudah ada di sekitar lokasi kejadian. “Penembak-penembak itu berhubungan dengan satu orang dan dekat mobil polisi. Apa bisa teror sedekat itu?” ucapnya curiga.
Meskipun saat ini ada pihak ISIS yang mengklaim bertanggungjawab atas serangan itu, menurut dia, klaim seperti itu bisa dilakukan siapa saja. “Apalagi, kita tahu ISIS bentukan Amerika Serikat (AS),” imbuhnya.
ISIS, lanjut Aditia, secara umum ingin deskreditkan umat Islam. Tapi, ketika AS memiliki kepentingan, maka dilakukan pengalihan isu, sebagaimana teror tersebut. “(Teror) kemarin adalah pengalihan isu, agar Freeport mengikuti aturan main,” tandas Aditia.
Artikel ini ditulis oleh: