Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya memberikan keterangan pers terakit pengumuman nama perusahaan pembakar lahan dan hutan di gedung Manggala Wanabakti Jakarta, Jumat (18/9). Dalam keterangannya Siti Nurbaya mengatakan ada perusahaan Malaysia yang diduga turut andil dalam pembakaran hutan di Indonesia yang termasuk dalam 20 perusahaan yang kini tengah diselidiki aparat kepolisian dan apabila sebuah perusahaan sudah ada yang ditetapkan sebagai tersangka maka izin perusahaan itu akan dibekukan atau dicabut dalam waktu kurang dari satu bulan. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/foc/15.

Jakarta, Aktual.com — Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Siti Nurbaya mengatakan pihaknya telah melakukan penyelidikan terhadap kasus kebakaran hutan yang mengakibatkan pencemaran asap, di wilayah Sumatra dan Kalimantan.

Hal tersebut disampaikannya usai menghadiri undangan Ketua DPR Setya Novanto, dalam membahas penanggulangan bencana asap di ruang pimpinan, hari ini, Jumat (16/10).

“Jadi ada dua jalur aspek hukum yang dilakukan. Kami melakukan penyelidikan untuk pidana sekaligus juga siapkan perdata. Sampai hari ini sudah ada satu masuk pengadilan perdata,” ujar Siti Nurbaya di DPR, Jakarta, Jumat (16/10).

Selain itu, kata Siti Nurbaya, yang paling penting penanganan sanksi administratif sekarang sudah dilakukan. 413 entitas bisnis/usaha yang lokasinya merupakan area perizinan yang dikeluarkan Kemenhut atau dikeluarkan izin oleh pemda.

“Ada yang sudah dikenakan sanksi, sudah dicabut dan ada yang dibekukan. Mungkin tidak bisa selesaikan sekakigus sekarang. Tapi sesuai arahan prsiden dan Menko ini secara tegas dan konsisten kita akan trus lakukan,” tuturnya

Lebih lanjut, Siti Nurbaya mengungkapkan kendala untuk mengatasi kebakaran karena areal terbakar 1,697 juta hektar namun 550 ribu hektar adalah lahan gambut maka tidak mudah mlakukannya.

“Karena itu sambil berjalan sekarang juga kita persiapkan langkah-langkah, pertama lakukan zonasi kawasan lindung dilahan gambut. Di lahan gambut itu ada bagian smber air yang sama sekali tidak boleh tergnggu. Kita juga siapkan monitring dinamika land use karena penggunaan land use yang salah bisa vatal,”

“Sekarang juga bangun Early warning System kalau suatu tempat ada hotpsotnya maka akan sgera ketahuan. Kita juga sudah minta semua wilayah lakukan tata air, pemda entitas bisnis berikan pemahaman kepada masyarakat untuk pengaturan tata air ekosistem untuk lahan gambut. Jadi memang perintahnya sudah dilakukan dan pedomannya juga secara teknis harus diberikan dan itu dilakukan,” paparnya

Selain itu, Siti Nurbaya mengatakan pihaknya juga sedang melanjutkan evaluasi perizinan dan sedang menyiapkan review atau evaluasi terhadap amdal.

“Jadi rupanya banyak izin diwaktu lalu ada problem- problem yang harus di liat,” katanya

Sementara, menurutnya kebakaran hutan juga terkendala problem cuaca yang signifkan. Karena selama ini, kata Siti Nurbaya, wilayah diluar Sumatera dan Kalimantan tidak pernah terbakar.

“Tapi yang sekarang terjadi di jawa juga terbakar. Gunung cireme, semeru, merbabu, sindoro sumbing, dan lainnya juga terbakar. Dalam situasi ini maka ketahanan masyarakat atau sekolah-sekolah dekat hutan atau desa dekat hutan itu akan kita perkuat,” tandasnya

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Nebby