Jakarta, Aktual.com — Kurs dolar AS melemah terhadap mata uang utama lainnya di New York pada Jumat (30/10) waktu setempat (atau Sabtu pagi WIB), karena data ekonomi lemah negara itu mengurangi ekspektasi pasar untuk kenaikan suku bunga akhir tahun ini.

Data pendapatan dan belanja pribadi konsumen AS keluar lebih rendah dari yang diharapkan. Pada September, kedua angka itu masing-masing meningkat 0,1 persen, Departemen Perdagangan mengatakan Jumat.

Indeks harga untuk pengeluaran konsumsi pribadi, merupakan ukuran untuk tingkat inflasi yang disukai oleh Federal Reserve, menurun 0,1 persen pada September, menyusul penurunan kurang dari 0,1 persen pada Agustus.

Sementara itu, angka akhir indeks sentimen konsumen yang diterbitkan oleh Thomson Reuters/University of Michigan datang di 90,0 untuk Oktober, gagal memenuhi konsensus pasar 92,5.

Indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama, turun 0,38 persen menjadi 96,909 pada akhir perdagangan.

Pada akhir perdagangan di New York, euro naik menjadi 1,1005 dolar AS dari 1,0980 dolar di sesi sebelumnya, dan pound Inggris naik menjadi 1,5435 dolar AS dari 1,5315 dolar pada sesi sebelumnya. Dolar Australia menguat menjadi 0,7134 dolar AS dari 0,7077 dolar.

Dolar AS dibeli 120,71 yen Jepang, lebih rendah dari 121,11 yen pada sesi sebelumnya. Dolar AS turun menjadi 0,9881 franc Swiss dari 0,9897 franc Swiss, dan turun menjadi 1,3084 dolar Kanada dari 1,3158 dolar Kanada.

Artikel ini ditulis oleh: