Bekasi, Aktual.com – Koordinator aksi unjuk rasa penolakkan pembangunan Gereja Santa Clara, Bekasi, Kosim mengatakan sebanyak tiga demonstran mengalami luka akibat tertembak gas air mata dalam kericuhan itu, Jumat (24/3).

“Tiga orang dari Front Pembela Islam terluka. Kepalanya berdarah kena selongsong gas air mata polisi,” katanya di lokasi kejadian.

Ketiga korban sudah dievakuasi petugas dari puskesmas setempat menggunakan ambulans untuk dirawat di klinik terdekat.

Aksi demonstrasi itu dipicu adanya indikasi pelanggaran dalam proses perizinan pendirian tempat ibadah.

Menurut Kosim, izin lingkungan tempat ibadah merujuk pada masyarakat di luar lokasi pendirian.

“Seharusnya izin lingkungan sesuai aturan diminta pada warga RW 11, tapi yayasan meminta pada RW06,” katanya.

Pemerintah Kota Bekasi telah mengeluarkan izin pendirian tempat ibadah tersebut bernomor 503/0535/1.B BPPT.2 pada 28 Juli 2015.

Pengeluaran izin itu merujuk pada Peraturan Daerah Nomor 15 Tahun 2012 tentang pendirian tempat ibadah.

 

Ant.

Artikel ini ditulis oleh: