Bandung, aktual.com – Institut Teknologi Bandung (ITB) melayangkan surat kepada Polda Jawa Barat terkait aksi kejahatan yang menimpa tiga mahasiswanya. Parahnya, kejahatan itu terjadi kurang dari tiga pekan atau 17 hari.

Surat yang ditandatangani langsung oleh Rektor ITB, Kadarsah Suryadi ini dikirimkan pa 7 November lalu. Surat bernomor 545/I1.A/2016 berisi permohonan kepada jajaran kepolisian untuk memberi atensi pengamanan di sekitar kampus.

Wakil Rektor Bidang Adminstrasi Umum, Alumni dan Komunikasi ITB, Miming Miharja mangatakan, apa yang dilakukan pihaknya merupakan upaya pencegahan dan perlindungan untuk civitas akademika.

“Kita tidak over reacting. Ini kejadian yang memprihatinkan. Kami telah berkomunikasi dengan jajaran Polda Jabar, Polrestabes Bandung dan Polsek Coblong memohon ada perhatian,” kata Miming saat ditemui di Gedung Rektorat ITB, Rabu (9/11).

Pihaknya pun mengapresiasi reaksi cepat yang diberikan oleh jajaran kepolisian. Karena, tak lama setelah surat itu dilayangkan, pihak kepolisian pun telah datang berkoordinasi dengan pihak kampus untuk melakukan pengecekan.

“Dari Polda dan Polrestabes sudah memberikan respons, ada patroli khusus. Mereka sudah datang ke kampus untuk investigasi dan pengecekan,” ucapnya.

Data yang dihimpun pihak kampus, ketiga mahasiswa yang menjadi korban kejahatan malam hari itu adalah, pertama diawali aksi perampasan yang dilakukan empat begal terhadap Nur Indah Pertiwi.

Mahasiswi jurusan Teknik Lingkungan ini, pada Rabu 19 November 2016 sekitar pukul 00.15 WIB, dipepet oleh empat orang pelaku di Jalan Cisitu Lama. Para pelaku lalu merampas kendaaran korban.

Keesokan harinya atau pada 20 Oktober 2016, seorang mahasiswa jurusan Seni Rupa bernama Rizal Aziz Muhammad dibacok pelaku saat menolak menyerahkan kendarannya. Aksi itu terjadi di sekitar Jalan Dago pada pukul 00.30 WIB.

Rifqi Zaidan Muharri menjadi korban perampokan ketiga. Mahasiswa jurusan Geodesi itu dirampok pada 5 November 2016 sekitar pukul 05.00 WIB di Jalan Tamansari.

Laporan : Muhammad Jatnika

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Arbie Marwan