Jakarta, Aktual.co — Wakil Komandan Sekolah Staf dan Komando (Sesko) TNI Marsekal Muda TNI Asnam Muhidir mengatakan Tiongkok sangat penting bagi Indonesia, termasuk dalam pengembangan TNI ke depan.
“Tiongkok kini telah menjadi negara besar, bahkan menjadi ‘saingan’ Amerika Serikat dalam segala bidang, baik politik, ekonomi maupun pertahanan. Perkembangan Tiongkok di segala bidang, tidak dapat kita pungkiri,” katanya, di Beijing, Kamis (4/6) malam.
Usai memimpin rangkaian Kuliah Kerja Luar Negeri (KKLN) Pendidikan Reguler XLII Sesko TNI Tahun Ajaran 2015, Asnam mengatakan, dinamika perkembangan Tiongkok dan perannya dalam kosntelasi regional serta global itulah yang harus dipelajari para perwira siswa Sesko TNI selama di Tiongkok.
Para perwira siswa Sesko TNI yang akan menjadi pemimpin di TNI, harus mampu menganalisa seluruh aspek dari Tiongkok, yang dapat menjadi contoh bagi Indonesia, khususnya TNI untuk lebih maju di masa datang.
“Apa yang positif dari Tiongkok, kita ambil, kita analisa, kita resapi, diaplikasikan, sesuai dinamika kebutuhan TNI yang lebih baik di masa depan. Sebagai calon pemimpin, para siswa harus mampu melihat Tiongkok secara terbuka dan obyektif, agar analisa yang dkembangkan benar-benar sesuai bagi kemajuan TNI di masa datang,” kata Asnam menegaskan.
Ia menambahkan sebagai dua negara yang saling berhubungan dan bersahabat, Indonesia dan Tiongkok tentu menghadapi dinamika beragam, yang berpengaruh bagi hubungan kedua bangsa.
Tiongkok pun memandang Indonesia sebagai negara yang sangat strategis bagik seecara demografi maupun geografi. “Kedua negara memiliki saling ketergantungan, semisal Tiongkok perlu sumber daya alam dari Indonesia, kita perlu teknologi yang mereka punya, kita juga perlu ekonomi Tiongkok yang besar,” tutur Asnam.
“Kita harus bisa melihat secara lebih jernih, terbuka dan obyketif, bahwa Tiongkok kini telah menjadi negara besar berpengaruh dalam konstelasi kawasan dan global. Jadi, penting bagi Indonesia, khususnya TNI untuk merangkulnya, sebagai mitra strategis,” tutur Asnam.
Selama KKLN di Tiongkok, 50 perwira siswa SESKO TNI mengadakan kunjungan serta diskusi di Universitas Nasional Pertahanan Tiongkok, menyaksikan unjuk kebolehan prajurit Divisi 4 Rudal Pertahanan Udara Angkatan Udara Tiongkok, Divisi 3 Pengawalan dan Protokol, serta salah satu industri pertahanan.
“Secara umum, dalam KKLN TA 2015, baik ke Tiongkok, Jepang maupun Turki, difokuskan pada bagaimana negara tersebut mengembangkan sistem pertahanannya, termasuk industri pertahanan yang dimiliki. Kita nanti bandingkan dan analisa hasil KKLN di masing-masing negara tersebut,” ujar Asnam.

Artikel ini ditulis oleh: