Pebulu tangkis ganda campuran Indonesia Tontowi Ahmad (kiri) dan Liliyana Natsir mengembalikan bola ke ganda campuran Rusia Rodion Kargaev dan Ekaterina Bolotova pada Kejuaraan Dunia Total BWF World Championship 2015 di Istora Senayan, Jakarta, Selasa (11/8). Pasangan Tontowi-Liliyana menang dengan skor 21-11, 21-11 dan melaju ke babak berikutnya. ANTARA FOTO/Wahyu Putro A/pd/15

Jakarta, Aktual.com – Pasangan ganda campuran Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir mengaku bisa menebak pola permainan Ko Sung Hyun/Kim Ha Na sebelum akhirnya memastikan tiket ke semifinal Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis 2015.

“Dari awal kita sudah megang permainan ya, terutama saya di depan. Banyak bola-bola yang sudah saya tebak dan pas. Jadi mereka sudah tidak bisa berkembang,” ujar Butet, sapaan Liliyana usai bertanding di Stadion Istora Senayan, Jakarta, Jumat.

Dalam perempat final tersebut, Owi/Butet memukul mundur wakil Korea Selatan, Sung Hyun/Ha Na dengan cukup mudah.

Ganda campuran andalan Indonesia itu menyelesaikan dua game pertandingan dalam waktu 39 menit dengan skor akhir 21-8, 21-15.

“Kalau saya nonton dari video permainannya, mereka cuma kuat. Jadi sebenarnya tidak gampang mati. Tapi kalau pukulan satu dua mereka dimatikan, ya sudah mereka tidak bisa jalan di game pertama,” tutur Butet.

Untuk melanjutkan kesuksesan di game pertama, Owi/Butet bermain dengan lebih tenang dan fokus pada game kedua meskipun sempat terpancing permainan lawan.

“Sempat main panjang-panjang itu tadi kan kesenangan mereka, tapi pas kita mencetak poin lagi kita berusaha lebih tenang dan kontrol permainan,” tutur Butet yang bersama Owi menyabet gelar juara dunia pada 2013 di Guangzhou, Tiongkok.

Pada semifinal Owi/Butet yang merupakan unggulan ketiga akan melawan unggulan pertama Zhang Nan/Zhao Yunlei (Tiongkok).

Mereka mengatakan akan berusaha mempelajari teknik dan pola permainan pasangan Tiongkok tersebut sebelum berlaga pada Sabtu (15/8).

Sebelumnya, Owi/Butet juga sudah berlatih secara intensif untuk mempersiapkan diri menghadapi turnamen yang berlangsung sejak 10 Agustus lalu.

“Persiapan untuk kejuaraan dunia ini dua bulan, terutama persiapan pribadi. Saya lebih latihan intensif untuk mengasah kemampuan individual saya seperti ‘defend’, serangan, ketenangan, fokus dan mental,” kata Owi.

Butet sendiri yang telah tiga kali meraih gelar juara dunia mengaku termotivasi untuk menambah prestasinya.

“Di Indonesia mungkin saya termasuk yang paling banyak ya sampai tiga kali. Tapi kalau bisa empat sampai lima kali kenapa tidak? Saya termotivasi untuk mengejar rekor lain, seperti Lin Dan kan lima kali (juara dunia),” kata atlet 29 tahun itu.

Sebelumnya, Butet bersama Nova Widianto memperoleh gelar juara dunia pada 2007 di Kuala Lumpur, Malaysia dan pada 2005 di Anaheim, Amerika Serikat.

Artikel ini ditulis oleh: