Jakarta, aktual.com – Direktur Eksekutif Trust Indonesia, Azhari Ardinal menilai bahwa ucapan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri yang terkesan menyudutkan Islam dengan menyinidir ibu-ibu pengajian cukup dipahami lebih arif dan bijaksana, tanpa perlu dihakimi secara berlebihan.

“Sebaiknya disikapi lebih arif saja, karena yang saya pahami dakwah islam itu menyampaikan kebenaran bukan menghakimi,” ungkapnya kepada aktual.com, Rabu (23/2) pagi.

Sebab menurut Azhari, pemikiran Megawati ini dilandaskan oleh pemikiran dari Soekarno yang menolak cara pandang seorang Muslim yang hanya berlama-lama di Masjid saja.

“Soekarno menolak cara pandang muslim yang berlama-lama di dimasjid. Dan mungkin cerita inilah yang mewarnai cara berfikir bu Mega terhadap sholawatan ibu-ibu di masjid,” ujarnya.

lebih dari itu, Azhari menilai bahwa sindiran Megawati perihal ibu-ibu pengajian bisa dipandang sebagai bentuk menguji loyalitas pemilih Muslim di Pemilu 2024 mendatang.

“Apakah pemilih muslim yang memilih PDIP akan tetap loyal terhadap partai atau akan meninggalkan PDIP karena loyal dengan agamanya. Dengan tujuan untuk melihat peta kekuatan umat Islam sebagai mayoritas pemilih dalam Pemilu 2024 mendatang,” kata Azhari.

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Rizky Zulkarnain