Foto: Istimewa

Jakarta, Aktual.com – Ketua Presidium Indonesian Police Watch (IPW), Neta S Pane, menilai penangkapan Sekretaris Jenderal Forum Umat Islam (FUI), KH Muhammad Al Khaththath dan beberapa aktivis merupakan bentuk arogansi pihak kepolisian.

Dia heran dengan alasan polisi yang menyebut bahwa Al Khaththath dan para aktivis yang ditangkap disinylair akan melakukan tindakan makar.

“Penangkapan yang dilakukan jajaran Polda Metro Jaya terhadap kelompok Islam adalah sebuah tindakan arogan kepolisian yang membingungkan publik. Apalagi, alasan penangkapan itu disebut polisi bahwa mereka-mereka akan melakukan aksi makar,” tegas Neta dalam keterangan tertulis, Jumat (31/3).

IPW secara tegas mendesak polisi untik menjelaskan secara transparan aksi makar seperti apa yang dituduhkan. Sebab, beberapa waktu lalu pihak Polda Metro juga sudah menangkap sejumlah tokoh nasionalis dengan tudingan serupa. Tapi sampai sekarang penanganan kasusnya tidak jelas.

“Sekarang polisi kembali menangkap sejumlah tokoh Islam dengan tuduhan makar. Jika mengikuti pola pikir Polda Metro berarti ada dua kelompok yang hendak melakukan makar, yakni kelompok nasionalis dan kelompok agama,” papar dia.

“Anehnya lagi hingga kini para tokoh nasionalis yang pernah ditangkap dengan tuduhan makar tidak jelas keberadaan kasusnya. Bahkan, sampai sekarang belum dilimpahkan ke kejaksaan,” sindirnya.

Lebih anehnya lagi, sambung Neta, pihak TNI yang juga memiliki pasukan intelijen justru tenang-tenang saja. Bahkan, Badan Intelijen Negara (BIN) pun tidak memberi sinyal bahwa negara sudah gawat dengan adanya kelompok yang hendak melakukan makar.

M Zhacky Kusumo

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Nebby