Jakarta, Aktual.co — Presiden Jokowi hingga hari ini belum juga mengumumkan kabinetnya. Diantara penyebabnya adalah adanya rekomendasi KPK agar Jokowi mencoret  delapan nominator menteri yang diberi tanda bintang. 
Sekjen Himpunan Masyarakat Untuk Kemanusiaan dan Keadilan (Humanika), Sya’roni dalam siaran pers ke redaksi, Kamis (23/10) mengatakan, dari pada ngotot mengintervensi penyusunan kabinet, lebih baik KPK fokus menuntaskan kasus BLBI dan kasus bail-out Bank Century. 
“Abraham Samad pernah berjanji untuk menuntaskan kedua kasus tersebut. Sekarang, masa kerja Samad tinggal sebentar lagi, kedua kasus tersebut masih belum jelas penyelesaiannya,” katanya kecewa.
Samad, sambungnya, pernah berjanji akan memanggil mantan Presiden Megawati setelah lebaran terkait kasus SKL BLBI. Sampai sekarang sudah dua lebaran terlewati, yaitu lebaran Idul Fitri dan Idul Adha, Megawati belum juga dipanggil ke KPK. 
“Demikian juga dalam kasus Century, Samad juga terkesan tidak berani menaikkan status mantan Gubernur Bank Indonesia Boediono menjadi tersangka terkait kasus bail-out Bank Century, padahal salah satu dewan gubenurnya sudah menjadi terpidana,” ujarnya.
Tugas Ketua KPK Abraham Samad bukan untuk mengintervensi penyusunan kabinet. Tugas KPK adalah mengusut kasus korupsi bukan mendesak presiden untuk mencoret calon menteri
“Ketua KPK Abraham Samad seharusnya segera menangkap para calon menteri Presiden Jokowi yang terindikasi korupsi, bukan malah melempar wacana saja,” desaknya.