Maulana Syarif Sidi Syaikh Dr. Yusri Rusydi Sayid Jabr Al Hasani saat menggelar Ta’lim, Dzikir dan Ihya Nisfu Sya’ban (menghidupkan Nisfu Say’ban) di Ma’had ar Raudhatu Ihsan wa Zawiyah Qadiriyah Syadziliyah Zawiyah Arraudhah Ihsan Foundation Jl. Tebet Barat VIII No. 50 Jakarta Selatan, Jumat (19/4/2019). AKTUAL/Tino Oktaviano

Jakarta, aktual.com – Islam sebagai Agama yang diajarkan oleh Rasulullah Saw bukan untuk mendirikan sebuah Negara, melainkan untuk diajarkan dan didakwahkan kepada seluruh Manusia dimuka bumi ini.

Maulana Syekh Yusri Rusydi mengatakan bahwa tujuan utama baginda Nabi Muhammad Saw diutus oleh Allah untuk membawa ajaran agama islam, bukan untuk mendirikan sebuah negara. Adapun khilafah ataupun negara adalah merupakan sarana yang ada ketika itu, sebagai salah satu faktor pendukung untuk berdiri dan berkembangnya syariat islam.

Baginda Nabi SAW berhijrah dari Mekah ke Madinah, bukan tujuan utamanya adalah untuk mendirikan sebuah negara, akan tetapi karena baginda diusir dari tanah kelahirannya tercinta. Baginda Nabi SAW berhijrah demi untuk menjalankan dan menyebarkan agama Allah dengan penuh kebebasan, tanpa ada pengekangan dan pengawasan dari para kafir Quraisy.

Sejak berada di Mekah, baginda sudah mulai mengamalkan ajaran islam bersama keluarga dan para sahabat yang waktu itu sudah memeluk agama islam. Baginda mengajarkan kepada kita untuk memulai menjadi orang muslim dari diri kita sendiri, kemudian berdakwah kepada orang-orang yang terdekat dari keluarga, masyarakat dan umat manusia secara keseluruhan.

Baginda Nabi bersabda:

بَلِّغُوا عَنِّى وَلَوْ آيَةً

“Sampaikanlah dariku walau hanya satu ayat,” (HR. Bukhari).

Khitab (perintah) ini diberikan kepada umatnya secara personil, meski tidak secara berkelompok ataupun bersama-sama. Dakwah islam tidak harus menunggu berdirinya negara islam ataupun dengan bala tentara yang banyak, akan tetapi memulai dari hal yang terkecil dan dari diri sendiri.

Syekh Yusri mengingatkan, agar kita tidak bertentangan dengan realita dan melawan kenyataan. Beribadahlah kepada Allah dalam keadaan system pemerintah apapun, tidak harus menunggu berdirinya negara khilafah ataupun turun Imam Mahdi. Khilafah rasyidah adalah system yang tidak akan terulang lagi, sebagaimana sabda baginda Nabi SAW:

الْخِلاَفَةُ ثَلاَثُونَ عَامًا ثُمَّ يَكُونُ بَعْدَ ذَلِكَ الْمُلْكُ

“Khilafah rasyidah itu adalah tiga puluh tahun, kemudian setelahnya adalah kerajaan,” (HR. Ahmad).

Waallahu a’lam

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Rizky Zulkarnain