Dua orang terlihat di lantai Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (31/7/2015). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari terakhir pekan ini ditutup berhasil tembus 4.800 didukung ramainya transaksi. IHSG melesat 90,04 poin atau 1,91% ke level 4.802,53. AKTUAL/TINO OKTAVIANO 

Jakarta, Aktual.com — Laju rupiah pekan lalu masih mendekam di zona merah, meski laju mata uang lainnya dapat menguat tipis terhadap laju dolar AS. Namun, tampaknya sulit bagi rupiah untuk dapat ikut menguat.

“Kemungkinan kian dekatnya the Fed menaikan suku bunganya di September dan adanya antisipasi kemungkinan melemahnya rilis data-data ekonomi membuat rupiah kehilangan momentum akan terjadinya pembalikan arah menguat,” ujar Kepala Riset NH Korindo Securities Indonesia, Reza Priyambada.

Pada Senin (3/8) laju rupiah diprediksi Reza berada di bawah level support 13.477, yaitu Rp13.505-13.470 (kurs tengah BI). Menurutnya, pelemahan laju rupiah yang terus berlangsung masih memberikan tren negatif pada pergerakannya, sehingga rupiah pun masih berpotensi mengalami pelemahan lanjutan.

“Apalagi tampaknya pelaku pasar juga wait & see serta antisipasi rilis data-data ekonomi pekan ini yang kemungkinan di bawah eskpektasi. Tetap antisipasi serta cermati setiap sentimen yang dirilis,” pungkasnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Eka